Pejuang Dakwah Itu Telah Wafat, Namun Perjuangannya Tidak Akan Tamat

- 21 Maret 2022, 14:05 WIB
Ustaz Idad Sumarta (dua kanan) saat masih aktif di Persis
Ustaz Idad Sumarta (dua kanan) saat masih aktif di Persis /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Jelang shalat subuh, Kamis 17 Maret 2022, staf khusus Mensesneg, Prof. Dr. H. Dadan Wildan, mendapat kabar duka, Al-Ustad H. MD. Idad Soemarta, telah wafat di RS. Salamun.

"Saya mengenal Bapak Idad Soemarta, yang sering dipanggil Apa Idad, Sejak akhir tahun 2000. Saat itu Apa Idad sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (Persis) Jawa Barat, dan saya sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persis (2000-2005). Sejak itu, secara intensif saya sering berkomunikasi dengan Apa Idad," kata Dadan, Minggu 20 Maret 2022.

Dadan mengenal Almarhum sebagai aktivis Persis yang memiliki banyak jaringan luas. Komunikasi dengan pemerintah sangat erat. Agenda-agenda keumatan, dijalankannya dengan moderat.

Baca Juga: Pelatihan Penggerak Kader Dakwah Islam Wasathiyah, Deni: Dakwah dan Bangsa Tidak Bisa Dipisahkan

Apa Idad membawa Persis lebih lentur, tidak kaku, dan mendapat banyak simpati dari berbagai ormas lainnya.

"Kedekatan saya semakin erat, sejak tahun 2015, Apa Idad diangkat melalui Muktamar Persis Tahun 2015 sebagai anggota Majelis Penasehat PP. Persis yang diketuai oleh Prof. Dr. KH. Maman Abdurrahman, MA., dan saya sebagai sekretarisnya," katanya.

"Sungguh saya sangat kagum dengan perjuangan jihad jamiyyahnya. Di usianya yang hampir delapan puluh tahun, aktivitasnya di jamiyyah tidaklah surut," kata Dadan.

Baca Juga: Ponpes Al Ubaidah Kedepankan Kebangsaan untuk Dakwah di Tengah Plularitas Bangsa

 Setiap rapat Majelis Penasehat, Apa Idad selalu menyempatkan hadir. Meskipun dengan berjalan tertatih-tatih, selalu saja memberi saran, sumbangan pemikiran, dan rekomenadasi untuk kemajuan jamiyyah Persis. "Ini teladan penting dari Apa Idad untuk seluruh aktivis Persis," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah