Network
JURNAL SOREANG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat segera membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di daerah masing-masing.
Hal ini sebagai langkah selaras dengan strategi nasional yang telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas SDM, 64 Personel Kodam III Siliwangi Mengikuti Pelatihan Kompetensi Keahlian
Disampaikan saat membuka sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Barat di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat, 11 Maret 2022.
Untuk tingkat provinsi, TPPS dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 441.05/Kep.829-Bapp/2021 tanggal 22 Desember 2021 dengan Wakil Gubernur sebagai Ketua Pelaksana.
Hadir mengikuti Sosialisasi RAN PASTI Tingkat Provinsi Jawa Barat di antaranya 14 kepala daerah (bupati, wali kota, wakil bupati, dan wakil wali kota), Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN).
Baca Juga: Prediksi Cinta Aries, Taurus dan Gemini Hari Ini, Kesempatan Baru dalam Kehidupan Cinta
Selain itu hadir juga Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Kepala Dinas Kesehatan, dan organisasi perangkat daerah lainnya. Juga OPD-OPD yang terkait langsung dengan penanganan stunting.
“Untuk semua bupati dan wali kota saya minta yang belum membuat TPPS untuk segera membentuk. Saya mengajak semua pihak sebaik apapun program pemerintah tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat tentu tidak akan berhasil,” kata Wagub.
Baca Juga: Cegah Korupsi Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Ada Beberapa Indeks Naik Turun
Uu menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) karena itu, pihaknya bertekad mewujudkan Jabar zero stunting pada akhir kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur 2023 mendatang.
“SDM harus jadi perhatian kita semua. Bukan hanya yang saat ini, tapi SDM harus dipersiapkan sejak awal,” ungkap mantan Bupati Tasikmalaya dua periode ini.
Uu juga menekankan pentingnya peran keluarga. Keluarga, sambung Wagub, merupakan madrasah utama dan terbaik. Guru terbaik itu sebenarnya adalah orang tua.
"Sebagai pimpinan daerah, saya tidak mau anak-anak yang dilahirkan lahir kekurangan gizi sehingga menghambat tumbuh kembang anak yang bersangkutan. Karena itu, pencegahan stunting sangat penting untuk dilakukan bersama-sama, tegasnya.***
