Network
JURNAL SOREANG - Sosok Rifa Anggyana kelahiran 2 Februari 1992 silam, dikenal sebagai pemuda yang aktif dan enerJik dan penuh semangat.
Pada hari ini ia menginjak usia ke-30 tahun, di umur yang masih terbilang muda Rifa telah menorehkan sejarah di Jawa Barat.
Rifa yang kini tercatat sebagai mahasiswa program Doktoral Universitas Pendidikan Indonesia ini, ternyata sosok dibalik terbentuknya organisasi Ikatan Remaja Masjid (IRMA) yang kini telah menjadi primadona di Jawa Barat.
Baca Juga: Satu Kemenangan Lagi! Arab Saudi dan Jepang Lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar
IRMA yang merupakan organisasi keagamaan yang di khususkan untuk remaja bentukan pria berumur 30 tahun ini.
Berawal dari sebuah keprihatinan nya akan pergaulan remaja yang kian hari kian memburuk, terpengaruh budaya luar yang kurang baik.
IRMA ini terbentuk untuk memberikan pendidikan karakter pada remaja, dan mencetak calon-calon pemimpin yang unggul dan berprestasi di segala bidang.
Selain itu alasannya membentuk organisasi ini, dia ingin merefitalisasi peran dan fungsi masjid, sehingga tak hanya dipakai untuk beribadah saja namun sebagai tempat berkumpul dan menimba ilmu.
Masjid sebagai sarana lingkungan yang baik untuk remaja, sebab ia mengatakan masa remaja itu adalah masa terbaik dalam pembentukan karakter.
Jika lingkungannya baik untuk ahklak dan kpribadiannya maka mereka akan menjadi generasi yang baik pula di masa yang akan datang.
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Sempat Diisukan Dekat dengan Son Heung Min, Begini Kelanjutannya
"Lingkungan kita menentukan sifat dan prilaku kita," ungkapnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 2 Februari 2022.
Kemudian Rifa juga menuturkan awal mula IRMA terbentuk pada 18 Desember 2017 saat itu sosialisasi dilakukan melalui Kemenag Kota Bandung.
Jumlah kader IRMA diawal pembentukan sekitar 27 orang siswa MAN dan MAS, kala itu namanya IRMA kota Bandung.
Baca Juga: Geledah Tiga Lokasi, KPK Temukan Bukti Baru Kasus Suap dan TPPU Mantan Bupati Buru Selatan
"Kami terus melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah hingga dilirik oleh Wakil Gubernur Jawa Barat sehingga kemudian kami mendapat undangan untuk audiensi di kantor BPSDM Cipageran Cimahi," tuturnya.
Dari sana IRMA ditetapkan sebagai ekstrakurikuler keagamaan di Jawa Barat. Sejak saat itu pergerakan kami semakin masif.
Bahkan dimasa pendemi Covid-19 kita menjadi salah satu organisasi yang masih berkegiatan, mungkin bagi orang mustahil bagaimana bisa?
Baca Juga: 5 Fakta Unik Negara Malaysia, Nomor 5 Berbahaya, TKI Wajib Tahu Agar Aman
"Justru disini kami memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang meningkat tajam dimasa pendemi Covid-19," ujarnya.
Menurut Rifa, IRMA melaksanakan kegiatan secara daring, dari situ IRMA mulai dikenal oleh seluruh masyarakat Jawa Barat.
Yang tadinya hanya di kota Bandung kini di seluruh kota dan kabupaten se-Jabar dan kini IRMA sudah mencapai duaratus lima puluh ribu lebih kader remaja masjid di seluruh Jawa Barat. Ungkap mahasiswa program doktoral UPI.
Baca Juga: Negara Ini Jadi Terkaya di Dunia Gara-gara Kotoran Burung, Bukan Malaysia atau Arab Saudi
Di usianya yang genap 30 tahun Rifa mempunyai harapan yang besar untuk IRMA, ia ingin kelak organisasi yang telah didirikan sejak 5 tahun lalu.
Tak hanya dikenal di Jawa Barat saja namun di seluruh pelosok negeri, sehingga nantinya tercipta calon-calon pemimpin negrei ini dari para kader IRMA.
Dia pun menuturkan untuk membentuk sebuah organisasi ini tidak semudah yang dilihat, namun Rifa bersyukur akan hadirnya tim yang solid dan mau bergerak bersama.
Karenanya tanpa sebuah tim yang kompak rasanya tidak akan pernah terbayangkan organisasi bentukannya bisa sampai dititik sekarang ini.
Kesan di umurnya yang sekarang Rifa merasa bahagia akan sukses nya IRMA yang terus mendulang prestasi.***
