Dalam proses itu, pihaknya menerapkan penyelidikan epidemiologi dengan sistem Whole Genom Sequencing (WGS) untuk meneliti kemungkinan adanya varian baru COVID-19.
Lebih lanjut Rosye menuturkan, sejauh ini dari sampel-sampel yang diuji, belum ada indikasi adanya varian baru. Namun model penyelidikan tersebut masih terus dijalankan, sekaligus mengantisipasi gelombang ketiga.***