JURNAL SOREANG-Kondisi anak-anak di Indonesia masih memprihatinkan karena sebagian besar anak mendapatkan kekerasan baik fisik, seksual maupun emosional.
Hal ini terungkap dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak seperti disampaikan Analisis Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Wendhy Wijayatno.
" Kondisi anak di Indonesia memang masih memprihatinkan karena masih banyaknya kekerasan baik fisik, seksual maupun emosional. Apalagi pelaku kekerasan itu adalah orang-orang terdekat bahkan orangtuanya sendiri," katanya saat Advokasi dan Diseminasi Dalam Sinergitas Kebijakan Perlindungan Khusus Anak di Hotel Savoy Homann Senin 18 Oktober 2021.
Acara dihadiri Kepala Pusat Riset dan Kajian Gender dan Anak Unpad Budiawati Supangat, wakil rakyat asal Kabupaten Bandung dan Bandung Barat H. Tubagus Ace Hasan Syadzily dan puluhan pendamping program bantuan sosial Kabupaten Bandung.
Lebih jauh Wendhy mengatakan, berdasarkan hasil survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2020 ternyata sebagian besar anak laki-laki maupun perempuan telah mengalami kekerasan baik fisik, seksual maupun emosional.
"Yang masuk kategori anak adalah dari jabang bayi atau yang masih ada dalam kandungan sampai anak usia 18 tahun. Kadang memang ada anggapan pendidikan yang keras sehingga anak-anak bisa memiliki masa depan cerah," ujarnya.
Baca Juga: 8 Kiat Mendidik Anak Supaya Memiliki Sopan Santun dan Rasa Hormat yang Baik Terhadap Orang Tua
Lebih jauh Wendhy menambahkan, 1 dari 2 anak laki-laki mengalami kekerasan emosional, sedangkan anak perempuan juga mengalami hal sama meski jumlahnya tak sebanyak anak laki-laki.