Patut Contoh, Vaksinasi Covid-19 dari Inisiasi Warga Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung

- 16 Juli 2021, 13:04 WIB
Jajaran Polsek Buah Batu, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, dengan banyuan FK UNPAD dan Fikom UNPAD melakukan vaksinasi dengan inisiatif warga di Gedung Senbik Jln. Soekarno-Hatta Jumat, 16 Juli 2021.
Jajaran Polsek Buah Batu, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, dengan banyuan FK UNPAD dan Fikom UNPAD melakukan vaksinasi dengan inisiatif warga di Gedung Senbik Jln. Soekarno-Hatta Jumat, 16 Juli 2021. /Istimewa/

Sesuai alokasi vaksin yang diberikan, target peserta vaksinasi mandiri berbasis warga masyarakat ini adalah 700 orang. Mayoritas target mereka yang divaksinasi adalah warga Kelurahan Jatisari.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin, Vaksin Booster Bagi Tenaga Kesehatan Perlu Dilakukan Sesegera Mungkin

“Untuk ketertiban, keamanan, dan kenyamanan pelaksanaan vaksinasi, maka setiap hari dibatasi untuk 100 peserta. Jadi kalau targetnya 700 akan ada tujuh hari pelaksanaan vaksinasi,” ujarnya.

Meski warga Kelurahan Jatisari menjadi prioritas tidak menutup kemungkinan ada kuota untuk masyarakat umum.

“Seandainya ada kuota yang tak terisi, maka kami akan tetap berupaya menargetkan 700 peserta. Sekali lagi, ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian dan menggalang solidaritas. Daripada terus bergantung kepada pemerintah yang pasti saat ini dalam keterbatasan, maka warga harus berinisitif mengembangkan kemandirian. Ini juga menjadi upaya menguatkan solidaritas sosial masyarakat,” kata Herlina.

Baca Juga: Perilaku tidak Terpuji Diduga Nakes Puskesmas di Karawang yang tidak Memasukkan cairan Vaksin, Viral di Medsos

Sementara itu, DRH panggilan akrab Dadang Rahmat Hidayat menegaskan, pandemi Covid-19 mengubah bentuk relasi sosial masyarakat dan memaksa mereka untuk tidak beraktivitas luar rumah dan menjaga jarak dengan orang lain.

“Hal ini secara ekonomi berdampak negatif bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal yang mengharus mereka berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Dengan tidak boleh ke luar rumah, tentu mereka tidak dapat memperoleh penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Dalam kondisi semacam ini, maka diperlukan upaya memperkuat solidaritas sosial. “Nilai saling berbagi, gotong royong, dan peduli sebagai perwujudan nilai solidaritas diharapkan mampu membantu masyarakat menghadapi dampak pandemi Covid-19. Semoga sekecil apa pun upaya kita akan dapat membantu dan menjadi penanda bahwa kepedulian sosial itu masih kuat dalam masyarakat,” ucapnya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah