"Remaja masjid yang berkarakter kuat, selalu positif dalam segala hal, bersemangat menimba ilmu, tentu bisa menjadi pribadi yang mumpuni dimanapun kiprahnya," katanya.
Maruf memang menggarisbawahi tiga kemampuan atau modal yang harus dimiliki remaja masjid pada era sekarang ini. Ketiga modal tersebut adalah kemampuan memanfaatkan atau menggunakan teknologi informasi, kemampuan berkomunikasi dengan baik dan penguasaan bahasa asing terutama bahasa internasional.
Harapan serupa diungkapkan Pemred Pikiran Rakyat Satrya Graha saat menyampaikan materi "internet untuk pemberdayaan pemuda".
Baca Juga: Perpres Diterbitkan, Tolak Vaksinasi Bisa Kena Sanksi Denda Jutaan Rupiah
Menurut Satrya, internet ibarat pisau bermata dua, bisa sangat bermanfaat, di saat yang sama bisa sangat merusak.
Satrya juga berharap dengan ilmu yang didapat, remaja masjid bisa lebih banyak mengambil porsi memakmurkan masjid.
"Selama ini yang dekat dengan masjid kan malah orang-orang yang sudah tua," katanya.
Kondisi tersebut, menurutnya, harus diubah. Remaja masjid dengan keterampilan, ide-ide segarnya dan kreativitasnya, kemampuan teknologi informasinya, harus bisa menjadikan masjid sebagai pusat peradaban.
"Manfaatkan medsos secara optimal untuk menebarkan kebaikan, meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Tidak ada yang salah dengan medsos. Yang salah adalah cara kita memanfaatkannya," ujarnya.
Sementara Atase Pers Kedubes AS Michael Quinlan sangat senang dengan antusiasme para rohis mengikuti kegiatan Ramatloka daring tersebut.