Jumlah Hacker Meningkat Selama Pandemi, Hati-Hati dengan Data Pribadi

- 24 April 2021, 18:53 WIB
Plt. Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara Adi Nugroho saat Webinar Sandikami Mania Series #11./humas.jabarprov.go.id/
Plt. Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara Adi Nugroho saat Webinar Sandikami Mania Series #11./humas.jabarprov.go.id/ /

Keleluasaan dan aktivitas online sering menjadi jalan bagi hacker untuk mencuri data pribadi masyarakat demi keuntungan kelompok mereka.

"Kasus peretasan banyak hanya mengubah halaman muka situs publik, tapi tidak mendapat perhatian, akhirnya si pelaku mencuri data pribadi untuk melakukan monetisasi agar mendapat point credit," ungkap Adi.

Sementara itu, Dosen STEI ITB Budi Raharjo menegaskan, kunci dari penyelesaian sebuah insiden peretasan adalah berlatih, berkoordinasi, dan merespons cepat.

Baca Juga: Eden Hazard Pulih Dari Cedera, Reuni dengan Chelsea di Semifinal Liga Champions?

"Pemerintah harus berbagi resources untuk menyelesaikan insiden, yang menangani insiden harus diawaki oleh setidaknya lima orang, juga harus berlatih dalam menangani insiden dan tunjuk koordinator untuk berkoordinasi ketika ada insiden misalnya peretasan web, jadi pergerakan cepat," tutur Budi panjang lebar.

Ia menjelaskan, peretasan dan insiden keamanan adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah sistem IT, dan kecepatan dalam merespon insiden tersebut merupakan hal terpenting.

"Yang membedakan adalah kapan terjadinya, seberapa besar efeknya, seberapa mahir kita mengatasinya dan yang paling penting adalah seberapa cepat respon kita dalam mengatasinya," tandas Budi. ***

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah