Jumlah Hacker Meningkat Selama Pandemi, Hati-Hati dengan Data Pribadi

- 24 April 2021, 18:53 WIB
Plt. Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara Adi Nugroho saat Webinar Sandikami Mania Series #11./humas.jabarprov.go.id/
Plt. Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara Adi Nugroho saat Webinar Sandikami Mania Series #11./humas.jabarprov.go.id/ /

JURNAL SOREANG - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat menginisiasi acara Webinar Sandikami Mania Series#11 dari Kota Bandung.

Dari webinar tersebut, terungkap fakta bahwa kebijakan Work From Home (WFH) di masa pandemi Covid-19 ternyata menimbulkan efek negatif dari sisi keamanan cyber.

Plt. Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara Adi Nugroho mengatakan, selama pandemi corona, jumlah hacker meningkat.

Baca Juga: Qari dan Qariah Kabupaten Bandung Akan Ikut MTQ Internasional di Malaka, Malaysia, Mewakili BKPRMI Jabar

"Tingkat exposure dan kemungkinan kita diserang online jadi semakin meningkat," ucap Adi, sebagaimana dikutip dari laman humas.jabarprov.go.id yang diunggah pada Jumat, 23 April 2021.

Adi menilai, banyaknya waktu kosong selama WFH menimbulkan celah untuk melakukan peretasan karena banyak orang mencari konten tentang hacking pada masa senggangnya.

Adapun sasaran hacker, tambahnya, adalah mengubah situs layanan publik menjadi layanan kejahatan. Selain karena memang rentan, hal ini dapat terjadi karena pengelola tidak merawat dengan baik. 

"Sebelum pandemi, mayoritas hacker beraksi hanya mengubah halaman muka situs publik. Namun ketika pandemi datang, hacker sampai melakukan monetisasi pada aksi peretasannya," terang Adi.

Baca Juga: Belum Ada Kepastian dari KSA, Kemenag Gelar Bahtsul Masa'il untuk Mitigasi Persiapan Haji Masa Pandemi

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x