Komunitas Warkop di Bandung Barat Ini Bukan Tawarkan Suguhan Kopi, tapi Soal Ini

- 20 Februari 2021, 11:14 WIB
Logo Warkop di kaos warga
Logo Warkop di kaos warga /Istimewa/

Awal mula Warkop terbentuk yakni karena melihat kondisi lingkungan sekitar yang telah berubah meninggalkan nilai kebersamaan, dan merupakan salah satu bentuk keprihatinan pemuda Salakopi melihat rekan sepermainannya dulu sudah jarang bersosialisasi dengan warga kampung.

Keinginan kuat untuk menyatukan kembali pemuda-pemudi khususnya warga Salakopi terwujud dengan hadirnya Komunitas Warkop.“Komunitas Warkop ini terdiri dari tiga RW, yaitu 8, 9, 10,” ungkapnya, Sabtu, 20 Februari 2021.

Komunitas Warkop telah berhasil mempersatukan kembali para pemuda yang tinggal di kampung, sejak berdiri 11 Oktober 2017 lalu.

Baca Juga: Bansos BLT Dana Desa Rp300 Ribu Cair Februari, Segera Cek Daftar Penerima, Begini Caranya

Menurut data yang tertulis, anggota resmi yang tergabung dalam grup Warkop di Facebook telah mencapai lebih dari seribu orang.

Tujuan utama dibentuknya grup tersebut adalah untuk ‘meremajakan’ grup senior "Komunitas Baraya Salakopi" yang didirikan oleh kang Acep Holyl, dengan mengikuti tren terkini namun bisa dinikmati manfaatnya baik oleh kalangan anak muda maupun orang tua. Namun bukan berarti mengajak warga salakopi meninggalkan grup tersebut.

Ada pun falsafah dari logo yang menjadi ikon grup Warkop, yaitu seorang barista kopi namun digambarkan dengan sosok tengkorak, karena hakikatnya unsur dari tubuh manusia ialah tengkorak,

Baca Juga: Kecele, Ternyata Ini Tujuan Reklame Fans Amanda Manopo, Pemeran Andin Ikatan Cinta, yang Mengaku Mantannya

"Pesan saya kepada seluruh anggota dapat kooperatif dalam mengunggah informasi di media sosial, setra turut memerhatikan validitas informasi dan bukan hoaks. Saya pun berharap agar semua anggota ikut menjaga juga bertanggung jawab atas grup yang sekarang baru berusia tiga tahun ini,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah