Network
JURNAL SOREANG- Ketua Pengurus Wilayah Mathla'ul Anwar (PW MA), KH. Yayan Hasuna Hudaya menyatakan, ada suay golongan yang hatus akur dan tak boleh bertengkar. Kedua golongan itu adalah penguasa atau pemerintah dan alim ulama.
"Kalau alim ulama berkonflik dengan pemerintah atau sebaliknya akan terjadi musibah bagi bangsa," kata KH. Yayan dalam pembukaan musyawarah wilayah PW MA Jabar di Hotel Grand Sunshine, Rabu, 30 Desember 2020.
Musywil PW MA untuk evalusi program selama lima tahun dan menyusun program periose 2020-2025. Musywil yang dihadiri 23 pengurus MA kabupaten/kota juga akan memilih ketua baru periode lima tahun ke depan.
Baca Juga: Sembilan Peristiwa Penting Umrah dan Haji Saat Pandemi Covid-19
Lebih jauh Kiai Yayan mengatakan, terselenggaranya kegiatan maupun program MA salah satunya juga atas bantuan pemerintah.
"Demikian pula pengurus MA kabupaten/kota juga tak boleh jauh apalagi berseberangan dengan pemerintah. Namun kalau ada kekhilafan di pemerintahan, maka alim ulama juga harua memberikan koreksi dan masukan," katanya dalam acara dihadiri pejabat Pemprov Jabar dan Kabid Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kemenag Jabar, Jamaluddin.
Koreksi itu seperti merujuk kepada sabda Nabi Muhammad yakni dengan lisan, tangan maupun di dalam hati."Jangan sampai pula alim ulama membiarkan pemerintah melangkah di jalan yang tak memihak kepada umat," katanya dalam acara yang juga digelar secara luring dan daring dengan aplikasi zoom dan live YouTube.
Baca Juga: Tahun Depan Tidak Ada Perekrutan CPNS Untuk Guru, Ini Alasannya
Sedangkan Ketua Majelis Amanat Pengurus Besar (PB) MA, KH. Irsyad Djuwaeli mengatakan, pemerintah membangun berbagai infrastruktur untuk memudahkan masyarakat dan meningkatkan ekonomi.
