JURNAL SOREANG- Meski pemerintah Indonesia terus meningkatkan pelayanan ibadah haji, namun kaum Muslimin Indonesia tetap membandingkan pelayanan haji dengan Malaysia. Perbandingan itu mulai dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sampai pelayanan hotel di Tanah suci.
Seperti yang ditanyakan pengurus MUI Kecamatan Cibiru, KH. Asep Hidayat, kepada Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syafziy saat sosialisasi penyelenggaraan haji tahun 2021 di Hotel Holiday Inn, Kamis, 24 Desember 2020.
"Mengapa pemerintah Indonesia tidak membeli atau membangun hotek di Arab Saudi khusus jemaah haji Indonesia?" Kata Kiai Asep.
Baca Juga: Tiap Kabupaten/Kota Diharapkan Punya Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu. Ini Manfaatnya
Dia menambahkan, berkaca kepada jemaah haji Malaysia yang memiliki hotel tersendiri di tanah suci.
"Sehingga jemaah haji Malaysia bisa lebih nyaman karena hotelnya milik sendiri dan dekat ke Masjidilharam," katanya.
Menanggapi hal itu, Tubagus Ace Hasan menyatakan, biaya haji di Indonesia adalah paling murah di Asia Tenggara, namun anehnya tetap saja warga membandingkan dengan Malaysia.
Baca Juga: Mendesak Diterapkan Insentif Negara Untuk Industri Pers Nasional
"Biaya haji Indonesia saat ini sekitar Rp 35 juta yang seharusnya biaya haji sampai Rp 70 juta lebih. Jemaah haji Indonesia banyak mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)," katanya.