JURNAL SOREANG - Tuberkulosis yang biasa dikenal dengan TB Paru merupakan penyakit akibat kuman Mycobacterium tuberculosis, dan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Kepala UPTD Puskesmas Cipaku Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Dikdik Ahmad.
Dikdik menerangkan dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan kasus TBC di wilayahnya, dilaksanakan kegiatan pertemuan pemberdayaan kader masyarakat dalam pengawasan minum obat (PMO).
"Selain itu, kader akan terus investigasi kontak serta pemberian terapi pencegahan TBC," ucapnya Selasa 27 Juni 2023.
Dikatakan Dia, pelayanan kesehatan orang terduga TBC adalah termasuk dalam salah satu indikator dari 12 standard pelayanan minimal (SPM) yg juga harus mampu dilaksanakan oleh puskesmas.
"Saya mengharapkan ibu-ibu kader dan tenaga kesehatan bisa bekerjasama dengan baik dalam Investigasi Kontak pada penemuan kasus TBC di wilayah Kecamatan Cipaku," jelasnya.
Dia mengatakan, Tuberculosis adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penderita TBC dapat menghasilkan 3000 percikan droplet yang dapat menularkan kepada 10-15 orang.
TBC juga menjadi penyebab kematian nomor satu untuk kategori penyakit infeksi. Dalam pencegahan dan pemberantasan TBC, masyarakat memegang peranan yang sangat penting.
Melalui pemberdayaan masyarakat, kata Dia, tentu diharapkan mampu menurunkan angka TBC di masyarakat.
Penyakit TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan jika penderita melakukan pengobatan dan menelan OAT secara teratur minimal enam bulan.
Oleh karena itu, diperlukan Pengawas Minum Obat (PMO) agar kesehatan penderita penyakit tersebut bisa terawasi.
Baca Juga: Temuan Pungli Rp4 Miliar, KPK Berhentikan Sementara Puluhan Petugas Rutan
"PMO ini bisa dari petugas kesehatan, kader kesehatan dan anggota keluarga. PMO adalah seseorang yang dipercaya untuk memantau penderita TB Paru untuk minum obat secara teratur serta peran masyarakat juga sangat diperlukan dalam Investigasi Kontak (IK) pada penemuan kasus TBC," tukasnya.***