JURNAL SOREANG - Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat mencatat lahan kritis kawasan hutan di Jawa Barat mencapai 911 ribu hektar.
Hal itu diungkap Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Ir. H. Epi Kustiawan,MP, pada acara penanaman pohon dilahan kritis dalam Gerakan Tanam Pelihara 50 Juta Pohon Jabar Juara yang bertema "Bina Desa Konservasi" di Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung, pada Kamis 27 Januari 2022.
"Lahan kritis di Jawa Barat berdasar pada data peta di Kementerian Kehutanan pada tahun 2018, mencapai 911 ribu hektare," kata Epi.
Baca Juga: Terbaru! Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia Paling Seksi dan Sempurna Idaman Kaum
Epi pun menambahkan jika lahan kritis tersebut diantaranya berada di dalam kawasan hutan.
"Lahan kritis itu berada di dalam kawasan hutan dan luar kawasan hutan terutama di lahan milik ya," tegasnya.
Namun, Epi pun menegaskan jika lahan kritis yang terluas di Jawa Barat, berada di luar kawasan hutan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Tamu Boleh Meniduri Istri Pemilik Rumah, Tradisi di Negara Kenya?
"Jadi yang terluas itu berada di luar kawasan hutan, degan luas kurang lebih 700 ribu hektare, sisanya berada di dalam kawasan hutan," tegasnya.
Sehingga dari data tahun 2018 tersebut, kata Edi, pihaknya melakukan upaya reboisasi, sehingga dari waktu ke waktu, sisi tutupan hutan terdapat peningkatan.
"Kendati belum turun data dari kementerian berapa luas area lahan kritis yang sudah ditanami, namun dari sisi tutupan hutan kita selalu meningkat," jelas Epi.
Baca Juga: Waduh! Halalkan Hubungan Seks Sedarah, Ini Dia Sekte Sesat Children of God, Berikut Fakta Lengkapnya
Dikatakan Epi, jika tutupan lahan hutan di Jawa Barat yang sudah ditanami hingga saat ini, sudah mencapai 43 persen.
"Tahun ini, tutupan lahan hutan kita itu sudah mencapai 43 persen dari target RPJMD sebesar 40 persen," ungkap Epi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada kesempatan yang sama, mengakui jika penanaman pohon di lahan kritis di Jawa Barat sudah mencapai 54 juta pohon.
"Dengan program yang sudah kita laksanakan, Alhamdulillah kini sudah mencapai 54 juta pohon dari program menanam 50 juta pohon," kata Uu.
Uu mengakui jika provinsi Jawa Barat merupakan kawasan rawan bencana alam lantaran anaknya alih fungsi lahan.
" Kenapa di Jawa Barat banyak banjir, banyak bencana, antara lain penyebabnya adalah alih fungsi hutan," imbuhnya.
Baca Juga: Ekonomi Desa Rancaekek Wetan Menggeliat Adanya BUMDES, tapi BUMDES Butuh Sentuhan Soal Ini
Sekalipun alih fungsi hutan di Jawa Barat ini legal karena diberikan ijin oleh pemerintah, namun kata Wagub jangan sporadis.
"Memang di beberapa Kabupaten, hutan dijadikan tempat wisata, namun harapan pemerintah, itu bisa berjalan kalau memang sesuai dengan situasi dan kondisi, tetapi tidak semuanya," ungkap Uu.
Maka dari itu, pemerintah provinsi mengeluarkan program melalui penanaman 50 juta pohon.
Baca Juga: Hidup Kembali Setelah 45 Menit Meninggal, Pendaki Gunung Ini Alaimi Keajaiban
" Salah satu solusinya adalah, pak gubernur membuat program penanaman 50 juta pohon," pungkasnya.***