Ini Tradisi Warga LDII Jabar yang Bisa Ditiru Sehingga Jumlah Hewan Kurban Naik Meski Pandemi

22 Juli 2021, 14:14 WIB
Warga LDII Jabar sedang mengurus daging hewan kurban yang nantinya dimasukkan ke kemasan ramah lingkungan berupa besek. /LDII Jabar/

JURNAL SOREANG- Ada fenomena menarik di Idul Adha 2021 khususnya di lingkungan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jabar.

Setelah Idul Adha dan sudah memotong hewan kurban, warga LDII Jabar langsung menabung untuk kurban selama setahun ke depan.

"Warga LDII yang melakukan tabungan kurban bukan hanya orangtua melainkan juga generasi muda bahkan anak-anak melalui tabungan cabe rawit," kata Ketua DPW LDII Jabar, drg. H. Dicky Harun, Sp.Ort, kepada para wartawan, Kamis, 22 Juli 2021.

Baca Juga: LDII Jabar Kembangkan Kurban Berwawasan Lingkungan, Tahun Ini Bagikan 170 Ribu Kantong Daging

Dokter yang lama bertugas di Kabupaten Sawah Lunto, Sumatera Barat ini menambahkan, dengan adanya tabungan kurban ini sehingg meringankan mereka untuk bisa berkurban.

“Mudah-mudahan pembagian daging kurban ini dapat meringankan beban ekonomi dan memberi manfaat bagi warga yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19,” katanya.

Dengan adanya tabungan hewan kurban ini sehingga meski dalam kondisi pandemi, menurut Dicky, tercatat kenaikan jumlah hewan kurban.

Kenaikan junlah hewan kurban ini yakni dari 4.349 ekor pada tahun 2020, menjadi 4.884 ekor pada tahun 2021.

Baca Juga: Sekolah-Sekolah Darul Hikam Gelar Pelatihan Kurban Secara Serentak, Ini yang Menarik Saat Kurban Tahun Ini

"Pada tahun 2020, rinciannya sebanyak 2.273 ekor sapi, 5 ekor kerbau, dan 2.071 ekor kambing. Sementara rincian hewan kurban pada tahun 2021 ini sebanyak 2.273 ekor sapi, 2 ekor kerbau, dan 2.071 ekor kambing," ucapnya didampingi Kepala Biro Informasi dan Komunikasi LDII Jabar, Mufti Hasan dan Wakil Sekretaris DPW LDII Jabar, Fadel.

Pemberian daging kurban ini juga untuk meringankan warga, apalagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Tentu kalau sedang isolasi mandiri akan sulit untuk belanja bahan makanan keluar rumah,” urainya.

Selain kenaikan jumlah hewan kurban, kata Dicky, LDII Jawa Barat juga mengembagkan a kurban berwawasan lingkungan yakni pemakaian plastik kemasan seminim mungkin.

Baca Juga: Kurban di Ad Dimyati Pesantren Sirnamiskin Sangat Khas, Ada 'Gerak Dua Bumi'

"Kami membagikan daging kurban dalam wadah besek yang terbuat dari bahan bambu. Hal ini merupakan ikhtiar kami berkurban untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar pria asal.Palimanan, Kabupaten Cirebon ini.

Lebih jauh Dicky mengatakan, penggunaan besek untuk membagi daging kurban, merupakan alternatif bahan ramah lingkungan yang mudah terurai.

"Sebelumnya, daging kurban selalu diwadahi dengan kantong plastik, sehingga selalu meninggalkan sampah yang sulit terurai dan mencemari lingkungan.

Baca Juga: Salurkan Bantuan Hewan Kurban dengan Terapkan Prokes, Polisi: Pendistribusian Daging Kurban Langsung ke Rumah

“Kurban dengan wawasan lingkungan ini penting. Kami tetap memperhatikan kondisi lingkungan, namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi,” ujarnya.

Dicky menambahkan, pengertian kurban dengan wawasan lingkungan juga mengandung arti sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan.

Antara lain, mengubah kebiasaan berkurban, agar tetap patuh protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban.

Baca Juga: Celengan Kurban Hasilkan Ratusan Sapi dan Kambing, Kapolda Metro: Langkah Baru Kepolisian dalam Bersedekah

“Para panitia kurban, selain menjaga jarak, mereka juga memakai masker, sarung tangan, bahkan sebagian ada yang menggunakan alat pelindung diri (APD). Yang tak kalah penting adalah membersihkan sisa-sisa hewan kurban, jangan sampai dibiarkan dan menjadi penyebab sumber bau busuk sehingga mengganggu lingkungan sekitar,” paparnya.

Sementara pengantaran yang dilakukan dari rumah ke rumah, kata Dicky, sebagai upaya menaati protokol kesehatan.

Sebelum pandemi Covid, biasanya pembagian daging menggunakan sistem kupon dan antrian.

Baca Juga: Renungan Ibadah Kurban Hari Raya Idul Adha Oleh Mantan Staf Kedubes di Sudan Kiai Muhammad Suaib Tahir

Namun, sejak tahun lalu, protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Selain panitia atau pihak yang tidak memiliki kepentingan dilarang untuk masuk ke wilayah penyembelihan hewan kurban ini.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler