Internet Bagai Pisau Bermata Dua, Pemkot Cirebon Akan Fasilitasi Ruang Belajar bagi Rohis

29 Juni 2021, 01:41 WIB
Tangkapan layar seminar dan workshop literasi digital untuk remaja masjid di Jawa Barat. Acara yang digelar secara daring selama dua hari untuk para rohis di Cirebon itu, ditutup resmi oleh Atase Pers Kedubes AS Michael Quinlan pada Minggu (27/6/2021) sore. /

JURNAL SOREANG- Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, akan memfasilitasi pembukaan sejumlah kelas pembelajaran bagi remaja masjid di Kota Cirebon.

Upaya tersebut dilakukan sebagai respon atas antusiasme remaja masjid saat mengikuti Ramatloka, kegiatan seminar dan workshop literasi digital untuk remaja masjid di Jawa Barat. Acara yang digelar secara daring selama dua hari untuk para rohis di Cirebon itu, ditutup resmi oleh Atase Pers Kedubes AS Michael Quinlan pada Minggu 27 Juni 2021.

Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma'ruf Nuryasa, sangat mengapresiasi antusiasme remaja masjid saat mengikuti kegiatan Ramatloka daring.

Baca Juga: Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar Adakan Pemilihan Duta Dakwah Digital, Ini Persyaratan dan Cara Daftarnya

"Perwakilan dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), bahkan sudah datang untuk melihat co-working space "Nyi Rebon" milik DKIS yang akan menjadi tempat belajar sejumlah kelas yang bakal dibuka," katanya.

Menurutnya, untuk tahap awal, baru kelas bahasa Inggris dan public speaking yang akan dibuka.

"Pihak UGJ sangat antusias juga untuk menyiapkan tenaga pengajar dan kurikulumnya," katanya.

Selain menambah kapasitas keilmuan dan kemampuan remaja masjid, Maruf berharap kelas-kelas tersebut juga mampu membangun karakter remaja masjid.

Baca Juga: Waspada Maraknya Sampah Digital, Ini Cara Menangkalnya

"Remaja masjid yang berkarakter kuat, selalu positif dalam segala hal, bersemangat menimba ilmu, tentu bisa menjadi pribadi yang mumpuni dimanapun kiprahnya," katanya.

Maruf memang menggarisbawahi tiga kemampuan atau modal yang harus dimiliki remaja masjid pada era sekarang ini. Ketiga modal tersebut adalah kemampuan memanfaatkan atau menggunakan teknologi informasi, kemampuan berkomunikasi dengan baik dan penguasaan bahasa asing terutama bahasa internasional.

Harapan serupa diungkapkan Pemred Pikiran Rakyat Satrya Graha saat menyampaikan materi "internet untuk pemberdayaan pemuda".

Baca Juga: Perpres Diterbitkan, Tolak Vaksinasi Bisa Kena Sanksi Denda Jutaan Rupiah

Menurut Satrya, internet ibarat pisau bermata dua, bisa sangat bermanfaat, di saat yang sama bisa sangat merusak.

Satrya juga berharap dengan ilmu yang didapat, remaja masjid bisa lebih banyak mengambil porsi memakmurkan masjid.
"Selama ini yang dekat dengan masjid kan malah orang-orang yang sudah tua," katanya.

Kondisi tersebut, menurutnya, harus diubah. Remaja masjid dengan keterampilan, ide-ide segarnya dan kreativitasnya, kemampuan teknologi informasinya, harus bisa menjadikan masjid sebagai pusat peradaban.

"Manfaatkan medsos secara optimal untuk menebarkan kebaikan, meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Tidak ada yang salah dengan medsos. Yang salah adalah cara kita memanfaatkannya," ujarnya.

Baca Juga: Banyak PD yang Belum Optimal Kelola Arsip, Kang DS: Penting dalam Analisa dan Perumusan Kebijakan Daerah

Sementara Atase Pers Kedubes AS Michael Quinlan sangat senang dengan antusiasme para rohis mengikuti kegiatan Ramatloka daring tersebut.

Dia berharap, para remaja masjid bisa mengaplikasikan pengetahuan literasi digital yang didapat selama pelatihan Ramatloka daring di kehidupan sehari-hari.

Ada enam pembicara dalam webinar yang juga dihadiri Wagub Jabar tersebut. Selain Ma'ruf dan Satrya, empat pembicara lainnya adalah Pandu H (Dosen UPI), dan Icha Sinaga (Kepala Proyek Ramatloka dan alumni IVLP), dan Yudha PS (alumni IVLP). ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler