Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Petir Dijadikan Kambing Hitam, BMKG Membantah

30 Maret 2021, 06:50 WIB
Ilustrasi: petir. Petir dijadikan kambing hitam kebakaran kilang minyak Balongan /Karawangpost/Pixabay: Free Photos

JURNAL SOREANG – Kebakaran hebat terjadi di salah satu kilang minyak milik Pertamina, Senin 29 Maret dini hari. petir sempat dijadikan kambing hitam dalam kejadian ini. Dikatakan  area kilang minyak di Balongan, Indramayu mengalami cuaca yang cukup buruk.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemudian memberi penjelasan insiden ini bukan karena petir. BMKG menjelaskan  peristiwa kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin dini hari, tidak dipengaruhi sambaran petir.

"Berdasarkan alat monitoring 'lightning detector' yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung dari pukul 00.00 hingga pukul 02.00 WIB, tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," ucap Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Rahmat Triyono, sebagaimana dilansir JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari ANTARA, Selasa, 30 Maret 2021.

Rahmat mengatakan, BMKG telah menindaklanjuti kebakaran di kilang minyak Balongan milik Pertamina di Indramayu ini. Tindak lanjut tersebut berupa analisa terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi kejadian.

BMKG melaksanakan monitoring aktivitas sambaran petir di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan alat pendeteksi petir di 56 lokasi. "Monitoring dilakukan menggunakan alat 'lightning detector' dengan resolusi alat monitoring BMKG efektif pada radius 300 kilometer," tuturnya.

Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Terbakar, DPR Minta Segera Bentuk Tim Investigasi dan Pastikan Pasokan BBM Aman

Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu Meledak, Gubernur Ridwan Kamil Imbau Warga Jangan Panik

Berdasarkan hasil monitoring alat kelistrikan udara, ucap Rahmat,  pada saat kejadian kebakaran menunjukkan kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan. Dengan jarak yang cukup jauh, kurang lebih 77 kilometer. Tepatnya berada di sekitar Subang dengan klasifikasi tingkat kerapatan petir sedang hingga tinggi.

"Petir mempunyai tiga tipe, yaitu dari awan ke awan, di dalam awan dan dari awan ke bumi. Petir yang paling berbahaya bagi kehidupan di bumi adalah dari awan ke bumi," ujar Rahmat Triyono.

Pihak Pertamina sendiri sudah menangani insiden kebakaran ini. Mengutip Twitter @pertamina, lokasi area kilang Balongan yang terdampak yaitu hanya dua hektar, dari total 180 hektar. Adapun tanki yang terbakar berjumlah empat tanki, dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di kilang minyak Balongan.

Baca Juga: Sebelum Terjadi Kebakaran, Kilang Minyak Balongan Milik Pertamina Turut Mengikuti Earth Hour

Baca Juga: Pertamina Berikan Diskon Harga BBM Rp100 Per Liter, Ini Cara Dapatnya

Pertamina juga sudah memastikan pasokan BBM tetap aman. Ketahanan pasokan BBM dan Avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline (bensin) secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (Solar) 8,8 juta barel dan Avtur 3,2 juta barel.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler