Astaghfirullah, Oknum Guru Pesantren Berbuat Kekerasan Kepada Santri Karena Keluar Pesantren Tanpa Izin

11 Maret 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi penganiayaan, kekerasan terhadap siswa oleh oknum guru pondok.* /

JURNAL SOREANg- Guru bertugas untuk mendidik dan melindungi para siswanya apalagi guru atau ustaz  di pesantren. Namun oknum guru di Pondok Pesantren di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi gara-gara melakukan penganiayaan terhadap dua orang santri.

Penganiayaan  dengan menggunakan seutas kabel listrik juga hany karena santri  melakukan kesalahan keluar pondok tanpa izin.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan,  pihaknya telah mendapat laporan dari kedua orang tua santri yang mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya mulai dari bagian kaki, tangan hingga punggungnya karena dipukul menggunakan seutas kabel.

Baca Juga: 209 Santri terpapar Covid-19, Kluster Pondok Pesantren Jadi Perhatian

"Kami masih mendalami dan segera melakukan penyelidikan karena luka yang diderita cukup parah. Saat ini laporan korban sudah kami terima dan segera ditindaklanjuti," katanya dilansir dari ANTARA, Rabu 10 Maret 2021.

Sebelumnya orang tua korban, Adis Abeda (49), yang memiliki santri atas nama Heru (12), mendapat kabar anaknya kabur dari ponpes dan berusaha mencari.

Saat ditemui di rumah warga yang menyelamatkan Heru di Kecamatan Cipanas, menyebutkan kalau dia melarikan diri pondok karena mengalami penyiksaan.

Baca Juga: Viral: Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terungkap di Soreang, Bandung, Pelaku Ternyata Bapak Angkat Korban

Bahkan Adis sempat geram ketika melihat tubuh anaknya penuh luka lebam mulai dari tangan, kaki hingga punggung akibat disiksa oknum guru.  Akhirnya dia langsung melaporkan hal tersebut ke Mapolres Cianjur.

Adis mengatakan dia menitipkan anak ke pondok untuk mendapatkan pendidikan agama bukan untuk disiksa.

"Saya melaporkan ini, agar ada efek jera dan tidak ada lagi santri yang mendapat penyiksaan seperti ini. Kalau memang melanggar seharusnya tidak dihukum seperti ini. Saya yang mengasuh anak sejak kecil tidak pernah memberi pelajaran ke anak dengan main tangan," katanya.

Baca Juga: Pelaku Kekerasan Seksual pada Anak Siap-siaplah Dikebiri Pakai Kimia

Sementara Heru, korban penyiksaan oknum guru itu, mengatakan dia dan temannya dipanggil oknum guru tersebut karena diduga melakukan kesalahan keluar pondok untuk berbelanja keperluan ke toko swalayan. Namun Heru sebenarnya tidak ikut hanya mengetahui temannya keluar pondok.

"Saya tidak tahu, kalau saya berbuat salah, tapi kami dipanggil oknum guru untuk menghadap. Ketika berhadapan kami mendapat pukulan di tangan, kaki dan punggung. Kami dipukul menggunakan seutas kabel lsitrik," katanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler