Memprihatinkan, Literasi Digital Generasi Muda Masih Rendah, Lebih Senang Nonton YouTube dan Game

20 Februari 2021, 08:10 WIB
Seminar dan rakerwil IRMA Jabar bekerja sama dengan Kesbangpol Jabar, Jumat-Sabtue ini.* /IRMA/

JURNAL SOREANG- Literasi digital di masyarakat termasuk generasi muda masih rendah karena masyarakat lebih senang memanfaatkan gawai untuk menonton YouTube maupun main game.

Lebih ironis lagi saat menerima informasi termasuk hoaks tidak dibaca melainkan langsung disebarkan.

"Ini keprihatinan kita bersama termasuk Ikatan Remaja Masjid (IRMA). Karena setelah melihat keadaan pada saat ini dengan budaya membaca sangat rendah atau kurang peminatnya," kata Ketua IRMA Jawa Barat, Aditya Gustian Saputra, dalam Seminar Nasional dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) IRMA Jawa Barat Tahun 2021 bekerja sama dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat, Jumat-Savtu, 19-20 Februari 2021.

Baca Juga: Meski Keuangan Remaja Masjid Tak Besar, tapi Harus Dikelola dan Dicatat Bendahara

Dia menambahkan, bukan hanya membaca buku, namun membaca di media sosial pun terkadang sudah terabaikan. "Seperti ketika ada informasi yang belum jelas kebenarannya, tetapi semakin banyak yang menyebarkan informasi tersebut. Dari sini lah pentingnya gerakan literasi digital tujuannya agar senantiasa bijak dalam bermedia sosial," katanya.

Aditya menambahkan, IRMA Jawa Barat telah mengadakan beberapa seminar untuk mengedukasi dan memberi manfaat kepada siswa, guru pembina dan para anggota khususnya, serta untuk khalayak umum.

"Saat ini total peserta seminar dan Rakerwil yang tercatat adalah 359 peserta. Alhamdulillah terjadi peningkatan antusias para peserta seminar," katanya.

Baca Juga: IRMA Jabar Bentuk Forum Sekretaris IRMA Sekolah dan Madrasah Se-Jawa Barat, Ini Tujuannya

Pembina IRMA Jawa Barat, Rifa Anggyana mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat yang telah memberikan apresiasi kepada IRMA Jawa Barat dalam hal penanggulangan dan penanganan pandemi Covid-19.

"Karena IRMA Jawa Barat selalu menyuarakan untuk tetap berada di rumah dan mengikuti protokol kesehatan sebagai bentuk peduli dan bela negara kita," katanya.

Kegiatan IRMA sejalan dengan visi misi Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin, yang salah satunya yaitu program dakwah digital.

Baca Juga: Mantul, Sekali Praktikum Bisa Terbitkan 30 Buku Karya Mahasiswa

"Alhamdulillah IRMA Jawa Barat menjadi pelopor dalam hal dakwah digital. Terutama ketika Pelatihan Calon Tutor IRMA Jawa Barat banyak karya para peserta dalam hal video dakwah digital yang bertujuan untuk mendidik para peserta untuk semangat dalam syiar dakwah digital meskipun di masa pandemi Covid-19, serta melatih agar tetap aktif dan produktif," katanya.

Sementara Koordinator Forum Pembina IRMA Jawa Barat, Asep Saeful Bahri mengatakan, tujuan organisasi seperti IRMA Jawa Barat dapat tercapai dengan baik dan dapat berkembang maju apabila syarat utamanya terpenuhi yaitu terlaksananya budaya tertib dalam organisasi.

Pertama, tertib secara fisik berupa pengelolaan administrasi yang teratur, lengkap dan informasi yang akurat. "Karena hal tersebut akan memberikan kemudahan pengelola organisasi menghasilkan keputusan yang akan dijalankan bersama," ujarnya.

Baca Juga: Setelah Tak jadi Lagi Menkes, Kini Terawan Ikut Kembangkan vaksin Pertama Kali di Dunia untuk Covid-19

Kedua, tertib secara non-fisik yaitu dimilikinya komitmen oleh seluruh unsur dalam organisasi.

"Komitmen melaksanakan keputusan secara utuh dan istiqomah tidak mudah merubah keputusan secara labil dan mendadak yang mengakibatkan pelaksanaan program menjadi tidak stabil," katanya.

Sedangkan Kepala Kesbangpol Jawa Barat, Rd. Iip Hidajat mengapresiasi IRMA Jawa Barat dengan wajah Islam rahmah, terlihat dari Mars IRMA.

Baca Juga: IRMA Jabar Persiapkan Pemuda Kini Pemimpin Masa Datang, Ini Caranya

"Islam rahmah mengandung makna toleransi, wawasan kebangsaan, dan bela negara. Untuk itu dalam hal menjaga ideologi kebangsaan saya berharap IRMA ini menjadi garda terdepan, caranya dengan toleransi, musyawarah mufakat, ramah tamah, gotong royong dan menerapkan nilai-nilai Pancasila," katanya.

Berbicara administrasi itu tidak terlepas dari pelayanan umum, tata usaha keuangan, dan tentang bagaimana mengolah aset atau perlengkapan.

"Semua itu harus kita tuangkan dalam bentuk sebuah tulisan administrasi, caranya dengan terus berlatih dalam tertib pembelajaran. Ini sebagai salah satu upaya agar tertib administrasi yang nantinya akan berdampak kepada tertib organisasi," ucapnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler