Sempat Tersendat Produksi Tahu Kota Bandung Dipastikan Kembali Aktif

Sam
4 Januari 2021, 18:02 WIB
Ilustrasi kedelai. /Pixabay/Jing /

JURNAL SOREANG - Kendati sempat tersendat, perajin tahu dan tempe, menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bandung, Jawa Barat, dipastikan sudah mulai aktif kembali berproduksi, meski belum sepenuhnya normal imbas dari kenaikan harga kedelai.

Kepala Disperindag Kota Bandung Elly Wasliah, kini perajin hanya bisa memproduksi satu ton kacang kedelai yang dibuat menjadi 100 ribu lebih tahu.

Sedangkan, Elly mencontohkan di sentra pembuatan tahu Cibuntu, Kota Bandung, normalnya dalam sehari sebanyak tiga ton kedelai diolah menjadi 400 ribu tahu.

Baca Juga: Ini Penjelasan Mentan Terkait Sulitnya Pengembangan Kedelai di Indonesia

"Selama tiga hari, para perajin tahu tempe tidak memproduksi, tapi sekarang Alhamdulillah mulai dipasarkan, sehingga hari ini, Insya Allah tahu dan tempe hadir lagi di pasar-pasar di Kota Bandung," papar Elly, Senin 4 Januari 2021,seperti dilansir dari Antara.

Sehingga dengan penurunan produksi tersebut, sesuai dengan kesepakatan para perajin tahu, harga tahu naik 18 persen dari harga sebelumnya.

Harga tahu dari rumah produksi yang sebelumnya Rp325 per potong, kini Rp400 per potong.

Baca Juga: Dipastikan Abu Bakar Baasyir Bebas Murni Jumat Ini

Menurut Elly, Kota Bandung biasanya membutuhkan sekitar 8.000 ton kedelai per bulannya.

Kendati penambahan stok kedelai terhambat, namun menurutnya, kebutuhan kedelai di Kota Bandung masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan.

Salah seorang pengelola pabrik tahu NJ Cibuntu, Hana Sutiana, mengatakan harga tahu maupun tempe di tempat produksinya dinaikkan sebesar 18 persen.

Baca Juga: Ribuan Personel Gabungan, Amankan Jalannya Persidangan Praperadilan Habib Rizieq Shihab

Karena kenaikan itu pula, kata Hana, distribusi tahu dari tempat produksinya sedikit terhambat, beda jauh dari biasanya.

"Tapi belum semua pasar mengambil, biasanya agak cepat distribusinya, kalau sekarang, ya agak telat," ungkap Hana.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler