Cecep Darmawan: Pandemi Harus Dilihat dari Sisi Positif, Covid-19 Jangan Dianggap Musibah

1 Januari 2021, 15:23 WIB
LOGO IRMA Jabar /IRMA/

JURNAL SOREANG- Guru besar UPI Bandung, Prof. Dr. H. Cecep Darmawan menyatakan, kita perlu belajar melihat setiap kejadian dari sisi positifnya, seperti masa pandemi Covid-19 ini. Selain sebagai musibah, pandemi ini sebenarnya dapat menguji kesabaran dan mentalitas serta dapat memicu kreatifitias baru.

"Pandemi ini semakin menyadarkan kita bahwa pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa," kata Cecep yang juga pembina Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar.

Dia mencontoh dalam bidang pendidikan dengan adanya pandemi Covid-19 ini jadi bermunculan aplikasi pembelajaran virtual yang memungkinkan kita dapat bertatap maya dengan siswa di sekolah masing-masing, atau bahkan bisa se-Indonesia.
"Itu merupakan salah satu dampak positif dari kemajuan teknologi dalam bidang pendidikan yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Kehadiran Vaksin Jangan Kendorkan Disiplin Protokol Kesehatan

Apalagi sebagai umat beragama muslim, ketika ditimpa musibah harus sabar, tawakkal, berdoa, berikhtiar, berefleksi terhadap diri kita dan lingkungan sekitar.

"Kemudian beralihnya sistem pembelajaran yang semula tatap muka sekarang menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ), walaupun tidak seefektif seperti tatap muka, tapi perlu dilihat dengan menetapkan PJJ pemerintah peduli akan kesehatan dan keselamatan para siswa, guru, dan kita semua," katanya.

Kemudian dengan PJJ ini kegiatan-kegiatan jadi lebih efisien seperti yang telah dilakoni IRMA Jabar dengan menggelar kegiatan daring.

"Nah tentu jika dilakukan tatap muka akan menghabiskan banyak dana, mulai dari sewa tempat, biaya perjalanan, dan lainnya. Tapi jika dilakukan secara virtual saya kira itu lebih efisien. Kita bisa menghemat biaya, bahkan hampir tidak perlu mengeluarkan biaya," ujarnya, Jumat, 1 Januari 2021.

Baca Juga: Sekolah di Kabupaten Sukabumi Dominasi Juara Lomba di IRMA Jabar

Disamping itu, Cecep melihat adanya tantangan di era ini yaitu di antaranya standard digitalisasi. "Jadi yang semula ada standard kurikulum, standard guru dan ketenagakerjaan. Nah mungkin bisa ditambahkan dengan standard digitalisasi. Jadi tentang bagaimana pendidikan itu melakukan digitalisasi melalui teknologi," katanya.

Untuk itu pemerintah diharapkan melakukan evaluasi dari kekurangan PJJ di tahun 2020.

"Apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi kekurangan itu untuk kemudian nanti dapat direalisasikan di tahun 2021.
Karena bisa jadi di 2021 sistem pembelajaran masih PJJ, walaupun pemerintah pusat sudah memberikan opsi bagi sekolah yang ingin melakukan tatap muka," ucapnya.

Baca Juga: Di Tahun Baru Ini 371.504 Bayi Diperkirakan akan Lahir, 12.336 di antaranya di Indonesia

Sedangkan Pembina IRMA Jabar, Prof. Dr. Endang Komara menyampaikan muhasabah berasal dari kata hasib yahsabu hisab, yang artinya perhitungan.

"Sedangkan pengertian muhasabah yakni upaya dalam melakukan instrospeksi dan evaluasi terhadap diri sendiri dalam melihat aspek kebaikan dan keburukan. Dalam Islam muhasabah ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan kepada Allah (hablumminallah), hubungan kepada sesama manusia (hablumminannas), serta hubungan dengan diri sendiri (habluminannafsi)," katanya.

Bagi seorang muslim, muhasabah adalah hal penting dan sebisa mungkin tak boleh dilewatkan. Sebab hidup di dunia sangat singkat jauh yang berbeda dengan kehidupan akhirat nan kekal.

Baca Juga: Pakar K-3: Ada yang Salah dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia

"Harapan hidup penduduk Indonesia menurut BPS 71,2 tahun. Hongkong 83 Tahun; Islandia 83,1 tahun; San Marino 83,1 tahun; Makau 84,6 tahun; Singapura 85,2 tahun; Jepang 85,3 tahun; dan Monako 89,4 tahun," katanya.

Hal tersebut disebabkan oleh mengadopsi pola makan Mediterania sehingga mereka bisa berumur panjang.

"Para lansia di negara-negara itu juga cenderung relijius, megutamakan keluarga dan menghabiskan banyak waktu di luar ruangan serta memiliki kebiasaan ke mana-mana berjalan kaki," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler