Ditambah Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya, Zona Merah Covid-19 di Jabar Menjadi 4 Daerah

28 Desember 2020, 20:50 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatkan tiga larangan saat malam tahun baru untuk menahan lonjakan kasus Covid-19 /Humas Jabar/Rizal

 

JURNAL SOREANG - Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat bertambah menjadi 4 daerah pekan ini.

Selain Kota Depok dan Kabupaten Karawang yang sudah masih tetap berstatus zona merah sejak pekan lalu, pekan ini dua daerah lain yang masuk zona merah adalah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya.

"Per minggu ini, zona merah bertambah menjadi empat. Yang tadinya Depok dan Karawang saja, sekarang tambah Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal resmi Humas Jabar, Senin 28 Desember 2020.

Baca Juga: Waduh selama libur Natal, 42 Wisatawan di Jawa Barat Ketahuan Terpapar Covid-19

Oleh karena itu, Ridwan berharap masyarakat terus meningkatkan kepatuhan dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

Ridwan kembali menegaskan bahwa tidak boleh ada perayaan tahun baru yang memicu potensi kerumunan.

"Tidak boleh ada yang nongkrong-nongkrong di jalan," ujar Ridwan.

Baca Juga: Kepatuhan Protokol Kesehatan di Jabar, Cimahi dan Subang Tinggi, Pangandaran dan Tasikmalaya Rendah

Dengan disiplin dan kepatuhan masyarakat, Ridwan berharap penambahan kasus harian yang kini sedang meningkat, bisa kembali dikendalikan.

Terlebih ia menegaskan bahwa okupansi rata-rata sarana isolasi di Jabar saat ini sudah mencapai 78 persen.

Sebagai antisipasi, kata Ridwan, pihaknya saat ini memang sudah mendapat dukungan dari jajaran Kodam III/Siliwangi dalam penyediaan sarana isolasi.

Baca Juga: Umrah Dilanda Ketidakpastian. Arab Saudi Perpanjang Tutup Akses Masuk Akibat Varian Baru Covid-19

"Sudah ada enam fasilitas isolasi tambahan, mayoritas merupakan fasilias TNI dengan kapasitas sekitar 1000 tempat tidur. Namun belum digunakan, karena okupansi di RS rujukan masih belum penuh," tutur Ridwan.

Ridwan juga berharap kota/kabupaten di Jabar bisa menyiapkan tambahan ruang isolasi mandiri non rumah sebagai antisipasi serupa.

Meskipun demikian, ia mengakui bahwa jumlah tenaga kesehatan yang ada saat ini masih kurang seiring dengan penambahan pasien isolasi mandiri.

Baca Juga: Aset Tanah Muhammadiyah Capai 21 Juta Meter Persegi. Bisa Jadi Ormas Terkaya di Dunia

Oleh karena itu, pihaknya sudah melakukan perekrutan SDM nakes tambahan yang saat ini tengah diseleksi oleh Kementerian Kesehatan.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo menegaskan bahwa tingkat okupansi di RS Rujukan Covid-19 di Jabar yang mencapai 78 persen sempat menjadi perhatian dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat

"Kewajiban pusat untuk mengingatkan dan mendukung daerah agar tidak kesulitan dalam menyiapkan fasilitas perawatan," kata Doni.

Baca Juga: Strain Virus Korona Baru Makin Marak, Pemerintah Resmi Tutup Sementara Akses Masuk WNA ke Indonesia

Namun ia mengapresiasi banyaknya pihak yang membantu Pemprov Jabar dalam mengantisipasi masalah itu.

"Kami apresiasi strategi Jabar, termasuk bantuan dari Kodam III/Siliwangi atas arahan Kasad, yang telah mengiizinkan semua fasilitas milik TNI di agar bisa digunakan untuk perawatan pasien covid-19 tanpa gejala," tutur Doni.***

Editor: Handri

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler