Mahasiswi Tewas di Bunuh, Kampus Ini Santuni Keluarganya Ratusan Miliar Rupiah

- 23 Oktober 2020, 12:35 WIB
Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan /suryakepri.com

JURNAL SOREANG - University of Utah akhirnya mengakui bahwa pembunuhan terhadap siswa mereka Lauren McCluskey (21) pada 2018 lalu bisa dicegah jika polisi kampus lebih responsif. Oleh karena itu, pihak kampus menyetujui untuk memberikan santunan sebesar 13,5 juta dolar AS atau sekitar Rp198,65 miliar kepada orang tua Lauren.

Hal itu disampaikan oleh Presiden University of Utah Ruth Watkins dalam konferensi pers di Salt Lake City, Utah. "Kami telah mengecewakan Lauren dan keluarganya," ujar Ruth seperti dikutip foxnews.com. Jumat 23 Oktober 2020.

Seperti diketahui, Lauren dibunuh oleh mantan pacarnya di dalam sebuah mobil yang terparkir di area kampus tersebut. Sebelumnya, Lauren tercatat sudah lebih dari 20 kali menghubungi pihak polisi kampus untuk meminta pertolongan.

Baca Juga: Mengejutkan: Setelah Ucapan Insyaallah, Joe Biden Kini Sebut Nama Hitler dalam Debat Pilres AS 2020

Dalam kontaknya, Lauran pun berkali-kali melaporkan bahwa dirinya sudah mengalami kekerasan dari pelaku yang pernah ia pacari. Tak lama berselang pada Oktober 2018, Lauren pun ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil di area kampus.

Sementara itu berdasarkan hasil penyelidikan dari komisi khusus yang dibentuk oleh pihak kampus, Lauren berkali-kali memberi laporan bahwa sang pelaku Melvin Shawn (37) terus meneror dirinya. Teror itu dilancarkan Melvin setelah ia dicampakan oleh Lauren yang mengetahui bahwa Melvin berbohong soal nama, alamat dan status pernikahannya.

Tak terima diputuskan, Melvin pun terus mengancam Lauren sampai akhirnya ia tega menembak sang mantan kekasih. Melvin sendiri kemudian melakukan bunuh diri setelah polisi sempat mencoba memburunya.

Baca Juga: Potensi Wisata Ini Belum Banyak Dilirik, Padahal Terjadi Tren Kenaikan Wisata Alam

Tak serius menanggapi laporan Lauren, pihak kampus mengakui bahwa kejadian itu tak lepas dari kurang responsifnya mereka. Padahal jika segera ditanggapi, pembunuhan terhadap Lauren mungkin bisa dicegah.

"Jika staf kami mendapatkan pelatihan yang lebih lengkap dan diberi pedoman tentang bagaimana cara merespon setiap laporan, Kami percaya bahwa mereka akan mampu untuk melindungi Lauren," tutur Ruth.

Ruht pun menegaskan bahwa pihaknya kini menyimpulkan bahwa pembunuhan terhadap Lauren sangat brutal, tak berperasaan namun juga sebuah tragedi yang sebenarnya bisa dicegah. Hal itu meralat pernyataan Ruth sebelumnya pada Desember 2018, bahwa pihak kampus tak menemukan bukti bahwa pembunuhan itu bisa dicegah.

Baca Juga: Hore, Tiket Film Story of Kale Bisa Dibeli Lagi Setelah Rilis 23 Oktober 2020 Pukul 17.00 WIB

Pernyataan itu kemudian membuat orang tua Lauren Jill dan Matt berang dan menuntut pihak kampus yang dianggap teledor. Dalam tuntutannya, mereka meminta ganti rugi sebesar 56 juta dolar AS atau Rp824 miliar.

Atas kesadarannya, kali ini pihak kampus setuju memberikan santunan sebesar Rp198,65 miliar. Santunan itu disampaikan kepada orang tua Lauren sebesar 154,5 miliar dan sisanya disalurkan kepada yayasan yang didirikan oleh University of Utah dengan diberi nama Yayasan Lauren McCluskey.

Meskipun demikian, Jill dan Matt memutuskan agar pihak kampus menyalurkan seluruh santunan itu ke Yayasan Lauren McCluskey. "Kami menghargai hal ini, sehingga yayasan ini tidak hanya akan menjadi kenangan bagaimana Lauren meningal dunia, tetapi juga menghormati Lauren saat masih hidup," ujar Jill dan Matt.***

Editor: Handri

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah