Yakni diperkirakan dapat mencapai USD1 triliun pada tahun 2030 mendatang dan akan terakumulasi dengan Peluncuran Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) hingga USD2 triliun.
"Sehingga kemitraan dengan Jepang untuk _up-skilling_ dan _re-skilling_ SDM serta infrastruktur konektivitas digital harus jadi prioritas," ungkap Presiden.
Selain itu, Presiden turut mengatakan bahwa integrasi UMKM ke ekosistem digital juga sangat penting dalam rangka memperluas akses pasar dan memperkuat ketahanan UMKM.
Presiden menyebut ASEAN Japan Center dapat membantu memfasilitasi transformasi tersebut.
Turut mendampingi Presiden dalam KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.***