PBB Dukung Repatriasi dan Janjikan Jaminan Perlindungan untuk Pengungsi Rohingya

- 28 Agustus 2023, 14:07 WIB
PBB Dukung Repatriasi dan Janjikan Jaminan Perlindungan untuk Pengungsi Rohingya/Antara
PBB Dukung Repatriasi dan Janjikan Jaminan Perlindungan untuk Pengungsi Rohingya/Antara /

JURNAL SOREANG - Derita dan krisis Kemanusiaan yang melanda Rohingya beberapa tahun ini, (semenjak Agustus 2017) hingga saat ini masih menyelimuti Warga Rohingya, di pengungsian.

Semenjak enam tahun yang lalu ketika terjadi eksodus besar-besaran pada bulan Agustus 2017 lalu, ribuan warga Rohingya harus pergi meninggalkan kampung halamannya akibat konflik di Rohingya Myanmar. Tak terkecuali, para ibu dan anak- anak harus terusir dari negerinya sendiri.

Nasib pilu para pengungsi yang didominasi para perempuan dan anak-anak ini membuat badan perserikatan bangsa-bangsa, (PBB) harus bertindak, mencari solusi terbaik mengingat keberadaan para pengungsi sudah cukup lama berada dan hidup di pengungsian. Baik itu diluar negeri maupun didalam Rohingya Myanmar, dan Bangladesh.

Baca Juga: Ditugaskan Presiden Untuk Berantas Judi Online dan Pinjol, Menkominfo Siap Bekerja Sama Dengan Kapolri

"PBB berkomitmen untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk aktor regional, untuk membantu menyelesaikan krisis ini dan mengupayakan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban menuju perdamaian berkelanjutan di negara bagian Rakhine dan diseluruh Myanmar," demikian sebuah pernyataan dari pihak PBB yang dirilis bertepatan dengan hari peringatan enam tahun keluarnya warga Rohingya dari myanmar.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Florencia Soto Nino mengatakan bahwa pengungsi Rohingya masih menjadi pengungsi di dalam dan di luar negeri, diantaranya terdapat sekitar satu juta warga Rohingya di Bangladesh.

"Kerentanan yang dihadapi oleh masyarakat Myanmar, termasuk Rohingya, diperparah oleh konflik yang sedang berlangsung dan kehancuran yang disebabkan oleh topan Mocha," kata pihak PBB.

Baca Juga: Segera Gabung! Kartu Prakerja Gelombang 60 akan segera Ditutup! Cek Batas waktu akhirnya!

Untuk alasan kemanusiaan, PBB juga menyerukan kepada pihak-pihak yang terkait agar dapat menanggapi krisis perlindungan dan kebutuhan kemanusiaan yang semakin meningkat dan memperkuat upaya perlindungan bagi pengungsi di wilayah tempat mereka melarikan diri dari tekanan kekerasan dan penganiayaan.

Harus diakui Bangladesh telah menunjukkan komitmen kemanusiaan dengan berbesar jiwa dan bermurah hati melalui tanggung jawab bersama.

PBB mengatakan banyak hal yang harus dilakukan untuk mendukung rencana respons bersama dan mencegah krisis semakin meluas.

Di mata PBB, pengungsi Rohingya digambarkan sebagai kelompok manusia yang paling teraniaya di dunia, dan apa yang dihadapi oleh kelompok hak asasi manusia sebagai sebuah tindakan genosida.

Baca Juga: 10 Kota di Dunia Dengan Polusi Udara Tertinggi Per 28 Agustus 2023, Jakarta di Urutan Keberapa?

Amnesti internasional menyatakan bahwa lebih dari 750 ribu pengungsi Rohingya yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak meninggalkan Myanmar pada Agustus 2017. 

Mereka menyeberang ke Bangladesh setelah terjadi tindakan kekerasan dan penganiayaan oleh pasukan militer Myanmar terhadap kelompok komunitas Muslim Rohingya yang juga merupakan minoritas di negara itu.

Eksodus yang terjadi menambah jumlah warga Rohingya yang teraniaya, dan di Bangladesh menjadi 1,2 juta jiwa.

Menurut laporan Badan Pembangunan Internasional Ontario (OIDA) hampir 24 ribu Muslim Rohingya telah terbunuh oleh pasukan Myanmar semenjak 25 Agustus 2017 silam. 

Dan lebih dari 34 ribu orang dibunuh dengan cara dibakar, dan pukuli sekitar 114 orang. 

Sedangkan 18 ribu perempuan, dan anak-anak perempuan Rohingya di perkosa oleh tentara dan polisi Myanmar.

Baca Juga: Tim Walpam Kejati Jabar Monitoring Proyek Strategis Alun-Alun Ciparay: Akui Adanya Keterlambatan Pembangunan

Sementara lebih dari 115 ribu rumah warga Rohingya dibakar dan lebih dari 113 ribu lainnya di rusak.

 

Demikian data yang tercatat berdasarkan laporan OIDA yang bertajuk "Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman Yang Tak Terungkap.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x