Ini Suka Duka WNI Bekerja di Timor Leste, Tips Buatmu yang Berkunjung ke Timor Leste

- 21 Agustus 2023, 17:31 WIB
Suasana salah satu kota di Timor Leste/Twitter @zqhr
Suasana salah satu kota di Timor Leste/Twitter @zqhr /

JURNAL SOREANG - Orang Indonesia ada yang bekerja di beberapa negara. Salah satunya adalah negara Timor Leste. Negara yang dahulunya provinsi Timor Timur itu memiliki kelebihan dan kekurangannya seperti negara lain. Untuk anda yang ingin berkunjung ke Timor Leste, hal ini boleh dijadikan referensi untuk mempersiapkan hal yang akan terjadi. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?

Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter X Zakky @zqhr yang diposting pada 18 Agustus 2023, ia berpesan bahwa ciutannya hanya pengalaman pribadinya selama bekerja di Timor Leste beberapa bulan.

Karena bekerja disana gajinya mengggunakan USD, jika diubah menjadi Rupiah akan mendapat nominal yang banyak. Untuk pengeluaran disana sangatlah mahal karena transaksi yang menggunakan USD. Meski begitu, tidak semua toko, pasar, dan sejenisnya menjual barang dengan harga mahal. Jika kita tau lokasinya dimana, pasti ada yang menjual barang dengan harga murah.

Baca Juga: Program PTSL di Kabupaten Bandung: Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat

Kualitas udara disana, terutama kota Dili termasuk udara yang segar. Cocok untuk jogging atau olahraga outdoor. Selain itu, keuntungan lainnya adalah bisa melihat pemandangan langit malam yang cerah tanpa halangan polusi udara. Selain udara, tempat wisata disana juga masih banyak yang gratis dan bersih. Dengan begitu, anda hanya bawa diri saja untuk menikmati suasana pantai atau mendaki bukit untuk melihat pemandangan sunrise dan sunset.

Untuk merasakan kehidupan yang super santai dan tidak takut akan ketinggalan jaman atau yang disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out), Timor Leste bisa masuk list anda. Selain itu, kehidupan di Timor Leste cenderung bebas tanpa ada gangguan. Mau melakukan apapun bebas, asalkan tidak mengganggu orang lain. Apalagi sudah banyak WNA di Timor Leste, suasanya lebih internasional.

Produk makanan yang masih alami. Terutama buah, sayur, dan ikan. Apalagi diolah secara organik dan tanpa bahan pengawet. Tak hanya itu, kopi di Timor Leste juga tidak kalah saing dengan kopi Indonesia. Selain mudah ditemukan, rasanya enak diminum.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024: Jaksa Di Instruksikan Untuk Cermat Tangani Korupsi Dan Black Campaign

Meski begitu, ada sejumlah kekurangan yang masih terjadi hingga artikel ini dibuat. Yang pertama minimnya akses keluar masuk Timor Leste. Untuk penerbangan dari dan ke Dili sangatlah mahal. Kalaupun menggunakan jalur darat seperti bus, itu sangat memakan waktu yang lama. Sebagai gambaran, penerbangan Dili-Denpasar jika diubah menjadi Rupiah harganya sekitar 2,8 juta untuk sekali terbang. Jika menggunakan bus ke Bali, harus naik bus selama sepuluh jam dan menginap semalam di Kupang.

Untuk waktu kerja, kebanyakan dari mereka bekerja dari hari Senin hingga Sabtu. Meski hari Sabtu hanya bekerja setengah hari, namun tetap dihitung absennya. Jadi, Sabtu bukan dihitung sebagai hari libur bekerja seperti di beberapa perusahaan atau instansi di Indonesia.

Di Timor Leste, sangatlah susah untuk mencari barang tertentu seperti barang elektronik, obat-obatan, dan skincare. Kalaupun ada, harganya mahal atau kualitasnya meragukan. Jika membeli secara online dan diantar menggunakan kurir, waktunya lama dan prosesnya melelahkan.

Baca Juga: Lionel Messi Main 7 Kali Sumbang 10 Gol dan 1 Piala untuk Inter Miami

Pelayanan kesehatan yang jauh di bawah standar Indonesia. Sangat pantang untuk sakit di Timor Leste. Jangankan pelayanan kesehatan, mencari obat saja sangat sulit. Meski ada satu apotik yang menjual obatnya, tidak bisa menggunakan resep dokter dari Indonesia.

Untuk transportasi umum perkotaan, mereka sangat bergantung pada angkot. Jika sudah masuk jam enam sore, angkot tidak beroperasi. Bus antar kota di Timor Leste sangat tidak nyaman. Hal ini diperparah dengan kondisi jalan yang rusak

Birokrasi pemerintahan Timor Leste jauh lebih buruk dibandingkan Indonesia. Praktik KKN di Timor Leste jauh lebih jelas dan merupakan hal yang tidak asing. Sistem dan peraturannya belum siap, maka dari itu ada yang mencari celah untuk melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Waspada! Kartun Anak-anak Berbau LGBT Tayang di Indonesia, Ada Peran 'Papa dan Ayah'

Selain birokrasinya, aktivitas di banyak bidang masih banyak yang menggunakan cara konvensional. Contohnya aktivitas perbankan dan saat mengisi pulsa hp. Ini yang membuat negara Timor Leste sulit berkembang. Banyak aktivitas yang seharusnya bisa dibuat menjadi efisien, namun masyarakatnya yang terlalu nyaman dengan cara konvensional.

Terakhir adalah paket internet yang lambat dan mahal. Untuk yang ini, anda harus legowo karena meski sudah membayar mahal, tetap saja infrastruktur jaringan internet Timor Leste memang kacau.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Twitter @zqhr


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah