Belanda Kembalikan Harta Rampasan dari Republik Indonesia, Namun Tak Termasuk Peninggalan Sangat Berharga Ini

- 10 Juli 2023, 07:55 WIB
Belanda akan mengembalikan 484 artefak berharga Indonesia dan Sri Lanka yang dirampas selama masa penjajahan pada 10 Juli 2023 di Museum Etnologi Leiden.
Belanda akan mengembalikan 484 artefak berharga Indonesia dan Sri Lanka yang dirampas selama masa penjajahan pada 10 Juli 2023 di Museum Etnologi Leiden. /Museum kebudayaan dunia Belanda/

Harta rampasan yang akan dikembalikan Belanda ke Indonesia antara lain empat arca atau patung batu dari bekas kerajaan Hindu Jawa Singasari, keris-keris Kerajaan Klungkung, dan 132 benda seni modern dari Bali, yang dikenal sebagai koleksi Pita Maha.

Pita Maha adalah kelompok yang mengusahakan gerakan sosial lukis Bali pada 1930-an. Pita Maha diumumkan pada 29 Januari 1936 dengan anggota pelukis, pematung, dan pengrajin, dikutip dari laman Indonesia Visual Art Archive (IVAA).

Pita Maha melahirkan estetika seni lukis Bali Baru, dengan narasi cerita rakyat, dongeng, dan epos Ramayana dan Mahabharata sebagai fondasi ide. Proses dan teknik lukisnya terbagi dua.

Baca Juga: Cek Sumber ti Jawa, Keris Nusantara Asalna ti Para Empu Sunda

Pertama, gaya Ubud yang berlapis-lapis dengan polesan tinta hitam encer. Kedua, gaya Sanur yang bergradasi gelap terang dengan warna alam seperti lukisan wayang Kamasan.

Namun, sisa-sisa fosil manusia Jawa (Pithecanthropus erectus) termasuk tengkoraknya tidak dikembalikan Belanda. Padahal, pemerintah Indonesia sudah meminta pada 2022.

Pithecanthropus erectus saat ini dipajang di Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis di Leiden. Fosilnya dianggap sebagai temuan penting dalam menyusun peta evolusi manusia.

Fosil manusia Jawa itu adalah fosil hominid tertua yang pernah ditemukan di Indonesia ketika paleoantropolog Belanda Eugene Dubois menggalinya dari Indonesia pada 1891 dan 1892. Indonesia berpendapat bahwa Dubois mengambil fosil dari Indonesia dalam konteks dominasi penjajah di tanah jajahan.

Baca Juga: Pemerintah Belanda Runtuh Karena Kebijakan Imigrasi, Mark Rutte: Anggota Partai Koalisi Tidak Sependapat

Lebih lanjut, sejarawan mendapati bahwa antropolog Belanda itu melakukan kerja paksa untuk penggalian Pithecanthropus erectus. Beberapa pekerja tewas saat bekerja.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah