Jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich Ditahan Otoritas Rusia di Moskow, Diduga jadi Mata-mata

- 1 April 2023, 19:09 WIB
Ilustrasi Jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich ditahan otoritas Rusia di Moskow
Ilustrasi Jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich ditahan otoritas Rusia di Moskow /Pixabay/Alexas_Fotos

JURNAL SOREANG - Jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich ditahan otoritas Rusia di Moskow dengan dugaan melakukan kegiatan mata-mata.

Yaroslav Shirshikov, seorang pakar politik di Yekaterinburg, Rusia angakat bicara pada Kamis, 30 Maret 2023 .

Dia, mengatakan bahwa ada kemungkinan penahanan jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich oleh otoritas Rusia di Moskow dengan tuduhan melakukan kegiatan spionase, sebagai strategi untuk ditukarkan dengan tahanan lain di masa depan.

Baca Juga: Mirip Tragedi Kanjuruhan, Pasukan Israel Tembakan Gas Air Mata Ke Suporter, Publik Pertanyakan Sikap FIFA

Menurut Shirshikov, dia telah diwawancarai oleh Gershkovich, yang bekerja untuk harian Wall Street Journal (WSJ) itu dua pekan lalu dan dijadwalkan bertemu dengannya lagi pada Kamis.

Shirshikov, mengatakan bahwa jurnalis AS itu telah bertanya kepadanya tentang sikap masyarakat lokal terhadap kelompok tentara bayaran Wagner yang berperang di Ukraina dan berencana bepergian ke Nizhny Tagil, di mana terdapat sebuah pabrik tank besar, untuk mewawancarai penduduk setempat tentang pandangan mereka terhadap konflik di Ukraina.

Menurut, Shirshikov, sang jurnalis tidak mengatakan apa pun tentang keinginannya mendapatkan informasi tentang pabrik militer dan dia bukan "musuh Rusia".

Baca Juga: Mengejutkan! Pemilik Weton Berikut Memiliki Keistimewaan Besar dalam Hal Rezeki, Ini Kata Primbon Jawa

Tatiana Stanovaya, seorang pengamat Rusia Rusi lainnya mengatakan, Masalahnya adalah undang-undang Rusia yang baru-baru ini diperbarui dan interpretasi FSB tentang spionase saat ini memungkinkan siapa pun bisa dipenjara jika tertarik dengan urusan militer.

Sementara itu Kantor Presiden Rusia (Kremlin) mengatakan bahwa Gershkovich telah "tertangkap basah".

Tapi wartawan yang baru bekerja di WSJ selama setahun itu mengatakan dalam sidang pengadilan bahwa dirinya tidak bersalah.

Baca Juga: Inilah 7 Weton Ditakdirkan Kaya Raya Dalam Hidupnya, Penuh Keistimewaan dan Bergelimang Harta

WSJ mengatakan kasus yang menimpa jurnalisnya didasarkan pada tuduhan palsu.

Sementara, FSB, Dinas Keamanan Rusia menuding Gershkovich mengumpulkan informasi yang digolongkan sebagai rahasia negara tentang sebuah pabrik militer.

Namun demikian. Dinas keamanan itu tidak menyebutkan nama atau lokasi pabrik tersebut, tetapi mengatakan bahwa mereka telah menahan jurnalis berusia 31 tahun itu, yang berusaha mendapatkan informasi rahasia di Kota Yekaterinburg, Ural.FSB juga tidak memberikan bukti berupa dokumen.

Baca Juga: Pekan Imunisasi Serentak Jawa Barat, Cegah Polio Bersama 3 April Bawa Anak Ke Puskesmas

Telah ditetapkan bahwa E. Gershkovich, yang bertindak sesuai penugasan dari pihak Amerika, mengumpulkan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia negara tentang aktivitas salah satu perusahaan di kompleks industri militer Rusia, kata FSB.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya peran jurnalis asing digunakan sebagai kedok.

Dia menegaskan bahwa kegiatan Gershkovich tidak terkait dengan jurnalisme.

Baca Juga: Jas Merah! Peringatan Hari Jadi Ke 109 Kota Sukabumi, Ini Fakta Menarik Asal Usul Namanya

Sementara itu Para jurnalis asing yang meliput Rusia memberikan dukungan mereka kepada Gershkovich secara daring. Mereka mengatakan bahwa dia adalah wartawan profesional, bukan mata-mata.

Evan Gershkovich adalah seorang jurnalis yang sangat baik dan berani, bukan mata-mata," kata Andrei Soldatov, penulis dan pakar di badan keamanan Rusia, di Twitter, seperti dikutip Antara.

Menurut dia, insiden itu merupakan serangan frontal terhadap semua koresponden asing yang masih bekerja di Rusia.

Baca Juga: Baca Zikir Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat Meski Divonis Penyakit Parah Akan Disembuhkan Segera

Sekedar diketahui, Rusia telah memperketat undang-undang penyensoran informasi sejak mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu dan memenjarakan mereka yang dianggap "mendiskreditkan" militer.

Berdasarkan hukum Rusia, aksi mata-mata dapt diancam dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x