JURNAL SOREANG- Pemanasan global makin meningkat yang berdampak luas kepada manusia khususnya anak-anak.
Pada pertengahan abad ini, Badan dunia yang mengurusi dana anak-anak (UNICEF) memperkirakan lebih dari 2 miliar anak akan terpapar gelombang panas yang frekuensinya lebih sering, durasi lebih lama, dan lebih parah.
Cuaca panas telah menjadi risiko kesehatan di banyak negara, tetapi data terbaru menunjukkan bahwa hampir setiap anak di dunia akan terdampak oleh gelombang panas pada 2050, demikian UNICEF memperingatkan pada Selasa 25 Oktober 2022.
Baca Juga: Wah! Pabrik Ini Dibangun Untuk Mengurangi Pemanasan Global, Begini Cara Kerjanya
Menurut badan PBB itu, sedikitnya setengah miliar anak muda sudah terpapar gelombang panas dengan frekuensi tinggi akibat perubahan iklim.
Pada pertengahan abad ini, diperkirakan bahwa lebih dari 2 miliar anak akan terpapar gelombang panas yang "(frekuensinya) lebih sering, (durasinya) lebih lama, dan lebih parah".
"Krisis iklim adalah sebuah krisis hak-hak anak, dan krisis itu sudah membawa dampak yang menghancurkan ke kehidupan dan masa depan anak-anak," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dilansir dari Antara.
Kebakaran hutan dan gelombang panas yang melanda India, Eropa, dan Amerika Utara tahun ini adalah contoh serius lainnya dari dampak perubahan iklim terhadap anak-anak.