Kemendikbudristek berhasil menyelaraskan suara para delegasi untuk mempraktikkan hidup yang berkelanjutan, serta mendorong diskusi lanjutan GACRF yang telah diinisiasi Indonesia sebagai platform gotong royong global dalam memulihkan sektor kebudayaan.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung para seniman dan pelaku budaya, khususnya di masa pemulihan ekonomi budaya pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, para delegasi juga menegaskan kembali komitmennya dalam berbagi wawasan dan pengalaman dalam memulihkan sektor seni dan budaya, yang sejalan dengan lima agenda prioritas presidensi G20 bidang Kebudayaan tahun ini.
Baca Juga: Kemendikbudristek Dokumentasikan Pertemuan Tingkat Menteri G20 dengan Prangko dan Sampul Peringatan
Rinciannya (1) peran budaya sebagai pembuka kemungkinan dan pendorong pembangunan berkelanjutan; (2) manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dari kebijakan berbasis budaya;
Selain itu, (3) upaya untuk menjaga budaya sebagai kepentingan bersama dan memperkuat perlawanan terhadap perdagangan gelap kekayaan budaya; (4) akses merata untuk peluang ekonomi budaya; dan (5) mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui inisiasi Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya.
Para delegasi negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional mengapresiasi inisiatif yang dihadirkan Indonesia dalam presidensi G20 bidang Kebudayaan.
Salah satunya adalah delegasi dari China, Hu Heping yang menyampaikan apresiasinya atas kerja kerasnya atas pergelaran G20 CMM. Ia juga juga mengatakan, “Kami siap untuk bekerja sama dengan semua negara anggota secara aktif, bersatu dan bertindak, memanfaatkan platform CMM G20 dengan baik.”***