Network
JURNAL SOREANG - Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia tengah mempersiapkan perayaan puncak World Tourism Day 2022 di Bali.
Indonesia menjadi tuan rumah perayaan puncak World Tourism Day 27 September 2022 di Bali.
" Begitu kita bangkit kita harus memikirkan pariwisata apa yang kita inginkan, kita mengusung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan" ujar Sandiaga Uno.
"Kami berfokus pada pariwisata yang bisa membuka banyak lapangan kerja, bahkan saat nanti di Bali akan diumumkan ada 1,1 juta lapangan kerja baru di bidang pariwisata." ujar Sandiaga Uno.
Baca Juga: Sudah Diberlakukan! Ini 7 Kebijakan Karantina Terbaru untuk TKW Hongkong, Durasi Lebih Pendek?
"Kita ingin Dinas Pariwisata Daerah, Pemerintah Daerah, Asosiasi Lembaga Pariwisata, usaha bisnis pariwisata, media dan juga institusi pendidikan semua terlibat." ujar Sandiaga Uno.
200 negara di undang dalam World Tourism Day 2022, dengan tema Rethinking Tourism.
Selain dengan target kenaikan jumlah wisatawan, yang ingin kita capai dalam World Tourism Day 2022 adalah menjadi negara acuan penanganan pandemi dan kebangkitan pariwisata.
Kita ingin pariwisata yang berbasis masyarakat, alam, budaya, berkelanjutan dan inkuslif.
Baca Juga: Hal Ini Jadi Fokus Latihan Akhir Persib Bandung Jelang Laga Kontra PSIS Semarang, Mau Tahu?
Target tahun ini Bali kembali menarik wisatawan, dengan target 1,8 juta orang dan juga berkualitas.
Untuk indikator kualitasnya bisa dihitung dari berapa lama wisatawan diam di Bali.
Dan ini akan berdampak kepada perekonomian lokal, kita harapkan World Tourism Day menjadi pemicu kebangkitan pariwisata.
Pemerintah akan melakukan recovery terhadap 5 tempat wisata prioritas dengan target dana 11,7 triliun, dan telah menarik investasi sampai 30 triliun.
Baca Juga: 4 Tips Berhubungan Intim Maksimal untuk Melepaskan Stres Urusan Rumah Tangga, Pasturi Wajib Tau Nih!
Jumlah ini sudah menunjukan 7,5% dari jumlah investasi nasional, merupakan jumlah yang cukup besar.
Dengan perbaikan ini, diharapkan semakin banyak lagi devisa negara yang bisa masuk dari sektor pariwisata.
Dikarenakan akan ada peningkatan kualitas dari destinasi wisata, sehingga membuat wisatawan akan lebih lama untuk menetap di Bali.***
