Mau tidak mau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam harus memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan, sehingga dapat menyeimbangkan pemasukan dengan pengeluaran.
“Jadi sebagai TKI kita juga harus pandai-pandai mengatur, mengatu pengeluaran terus pemasukannya segitu kalau pengeluarannya banyak yo kan gak sinkron gitu,” jelasnya.
Ketiga hal di atas tentu tergantung atau sesuai dengan pengalaman masing-masing Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam itu sendiri.
Karena, mungkin masih terdapat faktor lain yang membuat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam tidak betah bekerja di negara tersebut.***