Network
JURNAL SOREANG - Bertahan di negara orang sambil bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memanglah tidak mudah, sehingga kerap dijumpai banyak para pekerja yang berniat untuk kabur dari pekerjaannya.
Seperti yang dialami oleh salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam ini yang bernama Andika Saputra, ia mengungkapkan cerita selama ia bekerja di negara itu.
Andika yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam itu membagikan pengalamannya yang sempat ingin kabur dari pekerjaannya.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam bernama Andika itu mengatakan jika dirinya pada saat itu mendaftar ke agen penyalur pada tahun 2017 silam.
Baca Juga: Bosan Jadi Sultan Andara, Ini Hal-hal yang Dilakukan Raffi Ahmad Supaya Makin Tajir
Pengalamannya itu ia bagikan melalui kanal YouTube Andika Saputra yang telah diunggah pada 20 Oktober 2019 lalu, begini kisah pengalaman yang dialami TKI Brunei Darussalam itu.
Andika diketahui merupakan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) non pengalaman, atau dalam artian ia sebelumnya tidak mempunyai pengalaman kerja.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Andika itu mengatakan bahwa pada saat dirinya memulai untuk bekerja, ia cukup kebingungan karena tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat memulai pekerjaannya sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam, sang senior di tempat kerjanya itu cukup galak.
“Saya turun, wah saya bingung, saya memang non pengalaman, saya harus mau ngapain disini dan senior-senior itu sangat galak, sangat galak.
Apalagi senior kita kan udah kenal sama orang Jawa, beliau udah lama disini, dia bisa bahasa kita Jawa, dia ngomongnya kasar dan saat itulah saya pengen kabur dari situ,” dikutip dari kanal YouTubenya pada 2 Agustus 2022.
Rupanya, hal tersebut yang pada akhirnya membuat Andika ingin berhenti bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam kala itu.
Tidak sendirian, Andika juga mengatakan jika temannya yang sama-sama bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merasa tidak nyaman dan ingin kabur.
Baca Juga: AFC Bakal Inspeksi Calon Venue Piala Asia 2023 Namun PSSI Belum Putuskan Stadion Mana, Lho Kok?
“Tapi sebelum kabur, ada senior saya lah orang Indonesia tau dan memberitahu saya, jika kamu pulang sekarang, kamu akan gagal. Jika kamu pulang sekarang berarti kamu menyerah di medan pertempuran sebelum kita berhasil perang,” ungkap TKI itu.
Andika mengatakan jika pada akhirnya ia tidak melanjutkan niatnya untuk kabur dan berhenti bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam.
Hal itu terjadi setelah dirinya mendapat nasehat dari sang senior yang juga berasal dari Indonesia. Dengan tekad yang kuat, Andika terus melanjutkan pekerjaannya sebagai TKI di Brunei Darussalam.
“Saya lalui dan lalui, saya pengen seperti itu, tapi saya tidak mau pesimis, saya pengen kabur sama temen saya, tapi saya berpikir ulang takutnya ngerepotin orang tua, bener kalau kita kabur dari sini kita akan didenda berapa sekian sekian, dari situ saya mikir lagi, saya tidak jadi kabur,” kata TKI Brunei Darussalam itu.
Walaupun sempat ingin kabur, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam bernama Andika itu tetap melanjutkan pekerjaannya hingga kontraknya selesai.
“Dan saya alhamdulilahnya tidak mau kabur dalam pikiran saya itu sudah saya hilangkan, sekarang saya udah fokus kerja di sini sekarang udah mau 2 tahun, saya habis kontrak sudah alhamdullah ya,” ucap TKI bernama Andika itu.
Tak lupa, selain membagikan pengalamannya, Andika juga menyampaikan pesan kepada para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) agar mempersiapkan mental sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri.
“Pesan saya ya, kalau tidak siap fisik dan mental itu jangan pergi dulu ke luar negeri takutnya nanti kaya seperti saya gitu, terus kita harus punya basic dulu lah kalau kita ke luar ya seumpama kalau kita di perikanan lah, kita harus punya sedikit-sedikit tentang ini ini ini ikan bagaimana caranya gitu,” kata TKI itu.
Sehingga, penting bagi para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang hendak memutuskan untuk bekerja ke luar negeri untuk mempersiapkan diri terutama mental agar bisa kuat dan bertahan selama bekerja.***
