Terkuak! Sama-Sama Bernama Darussalam, Inilah Alasan Mengapa Brunei dan Aceh Saling Terikat Satu Sama Lain

- 23 Juli 2022, 10:36 WIB
Terkuak! Sama-Sama Bernama Darussalam, Inilah Alasan Mengapa Brunei dan Aceh Saling Terikat Satu Sama Lain
Terkuak! Sama-Sama Bernama Darussalam, Inilah Alasan Mengapa Brunei dan Aceh Saling Terikat Satu Sama Lain /

JURNAL SOREANG - Sejarah Brunei Darussalam dan Aceh Darussalam pada tahun 808 Hijriah atau 1404 masehi.

Ada sembilan ulama dari kekhalifahan Islam di Turki atas perintah Sultan Muhammad Jalabi ke tanah Jawa melalui Kesultanan Samudera Pasai Aceh Darussalam.

Sejak menjadi bagian dari Khilafah Islamiyah, Kesultanan Samudera Pasai melesat menjadi pusat koordinasi dan pengkaderan Da'i yang akan dikirim ke seluruh penjuru Nusantara.

Baca Juga: 9 Tips Hubungan Intim Aman dan Nyaman Setelah Wanita Hamil dan Melahirkan Bayi, Pasturi Merapat Yuk!

Dakwah Islam secara besar-besaran ke Nusantara pun dimulai dari Pasai, Dakwah Islam menyebar melalui dua jalur yaitu jalur Malaka dan jalur Giri di Gresik.

Dakwah besar-besaran dan bersifat politis dari Samudra Pasai Aceh Darussalam.

Sang Serambi Mekkah ini berhasil memunculkan kesultanan-kesultanan Islam berikutnya di seluruh Nusantara mulai abad ke-15 masehi hingga awal abad ke-19 masehi.

Baca Juga: DAFTAR Skuad Persija Jakarta di Liga 1 2022, Kental Nuasa Eropa yang Sangat Mematikan

Diantara kesultanan-kesultanan yang berdiri adalah Kesultanan Brunei Darussalam berdiri pada tahun 1424 masehi di Kalimantan Utara.

Dengan awang-awang betatar seorang raja Brunei yang masuk Islam sebagai Sultan pertamanya dengan gelar Sultan Muhammad Syah.

Jika merujuk sejarah berdasarkan catatan Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa Kerajaan Brunei Darussalam awalnya berada di muara sungai Brunei.

Baca Juga: Viral Aksi Polisi Bubarkan Bentrok Antar Pemuda dengan Panah Masih Tertancap di Pahanya, Warganet: Salut Pak!

Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi sub di Brunei dan Serawak yang berpusat di Brunei pada awal abad ke-15.

Kerajaan Malaka dibawah pemerintahan Parameswara telah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei.

Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15 sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hingga abad ke-17.

Baca Juga: Tes IQ: Susah tapi Mudah, Pindahkan Satu Korek Api pada Gambar dan Buat Persamaan Matematika Ini Benar

Waktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya di masa yang sama Kerajaan Aceh Darussalam telah berjaya di Selat Malaka.

Dan masih mampu membendung pengaruh Barat di Sumatera, peranan dua kerajaan tersebut dalam mempertahankan Islam di tanah Melayu inilah yang menandakan adanya hubungan sejarah yang kuat.

Dalam sebuah literatur menyebutkan adanya hubungan antara Kesultanan Brunei Darussalam dengan Kerajaan Aceh Darussalam.

Baca Juga: Rizky Febian dan Mahalini Ketemu Baby Adzam, Matanya Menahan Tangis : Nanti Kamu Diculik ya, Biar Ketemu Kakak

Hal tersebut dilatarbelakangi adanya kesamaan budaya dan agama serta menyatakan diri sebagai bagian dari kekhalifahan yang ada di Turki.

Brunei juga memiliki hubungan dengan Aceh, namun kita tidak pernah fokus menggali hubungan sejarah kedua wilayah ini.

Dugaan adanya hubungan sejarah Ini kata Teuku Abdullah seolarah sejarawan merujuk pada pemakaian kanun meukuta alam oleh Kesultanan Brunei.

Baca Juga: Rizky Febian dan Mahalini Ketemu Baby Adzam, Matanya Menahan Tangis : Nanti Kamu Diculik ya, Biar Ketemu Kakak

Sultan Hasan dari Brunei secara terang-terangan menyatakan ia mengambil pedoman pemerintahannya dari naskah adat mahkota alam Aceh.

Menurut Teuku Abdullah hal ini baru saja diketahuinya saat mencari isu lengkap qanun tersebut di berbagai referensi.

Akhirnya beliau menemukan catatan Ali Hasjmy yang berjudul kebudayaan Aceh dalam sejarah yang menyebutkan Brunei mengadopsi kanun meukuta alam milik kerajaan Aceh.

Baca Juga: Ternyata Bukan Karena Cedera Lutut! Namun Karena ini Liverpool Urung Rekrut Nabil Fekir?

Dengan memakaikan qanun tersebut otomatis setiap hukum dan ilmu tata negara yang dimiliki Brunei berkiblat ke Aceh.

Bahkan qanun itu masih dipakai hingga sekarang meski kita semua tidak menyadarinya.

Dari dalam hal ini ia rasa memang ada keterkaitan antara Brunei dengan Aceh apakah itu dari hubungan diplomasi politik masa kerajaan atau dalam rangka penyebaran agama Islam.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah