Jika merujuk sejarah berdasarkan catatan Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa Kerajaan Brunei Darussalam awalnya berada di muara sungai Brunei.
Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi sub di Brunei dan Serawak yang berpusat di Brunei pada awal abad ke-15.
Kerajaan Malaka dibawah pemerintahan Parameswara telah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei.
Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15 sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hingga abad ke-17.
Waktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya di masa yang sama Kerajaan Aceh Darussalam telah berjaya di Selat Malaka.
Dan masih mampu membendung pengaruh Barat di Sumatera, peranan dua kerajaan tersebut dalam mempertahankan Islam di tanah Melayu inilah yang menandakan adanya hubungan sejarah yang kuat.
Dalam sebuah literatur menyebutkan adanya hubungan antara Kesultanan Brunei Darussalam dengan Kerajaan Aceh Darussalam.