JURNAL SOREANG - Negara Hongkong dan Singapura mulai menjadi incaran calon Tenaga Kerja Wanita (TKI) sebagai lokasi migrasi.
Tidak sedikit dari sejumlah calon TKW yang bimbang memilih antara Hongkong atau Singapura sebagai negara tujuan migrasi tempat bekerjanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, TKW Hongkong yang notabenenya eks TKI Singapura ini bongkar suka duka perbandingan kedua negara tersebut.
TKW tersebut bernama Retya Untari yang mengulas gaji, kontrak kerja hingga peraturan tenaga migrasi khususnya Asisten Rumah Tangga (ART) di negara Hongkong dan Singapura dalam unggahan kanal YouTube pribadinya.
Baca Juga: Enggan Usik Reputasi Francesco Totti Sebagai Legenda, Paulo Dybala Tolak Nomor Punggung 10 AS Roma
Menurtnya masalah majikan merupakan nasib TKW, tidak ada pengaruh dari faktor negara antara Singapura ataupun Hongkong.
"Kalo masalah majikan mau di Hongkong mau di Singapur sama juga majikan ada yang galak, ada yang cerewet ada yang jahat, tergantung pada nasib kita masing-masing.
Baca Juga: Merasa Mual Setelah Berhubungan Intim dengan Pasangan? Ini Ternyata 4 Penyebabnya Menurut Para Ahli
Namun menurut Retya perbedaan mencolok terdapat pada beberapa kebijakan dalam segi kontrak dan ketentuan hari libur.
Dilansir JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari Kanal YouTube Retya Untari, berikut rincian perbandingan kontrak dan kebijakan libur bagi pekerja migrasi Singapura dan Hongkong:
1. Kontrak Kerja
Berdasarkan pengalaman Retya negara Hongkong memiliki kontrak kerja yang baku dan merata.
Semua telah diatur dalam perjanjiann awal yang meliputi gaji hingga uang makan TKW.
"Kalo di Hongkong itu masalah gaji, itu menurut kontrak udah tertera di kontrak," ungkap Retya.
Hal menguntungkan lainnya tak ada perbedaan antara gaji TKW Hongkong baru (non) ataupun berpengalaman (eks).
"Tahun ini 4.630 dolar(Hongkong) ya, jadi semua mau eks, mau pemula gajinya ya segitu, dan kalo kita digaji tidak sesuai kita bisa menuntut majikan, enaknya di situ," imbuhnya.
Kebijakan tersebut dapat menjamin kesejahterahan TKW di negara tersbeut, sebab jika majikan tidka memenuhi perjanjian kontrak, PMI dapat melapor dan melakukan pengaduan.
Sedangkan untuk negara Singapura tidak memiliki kontrak baku dalam masalahgaji ataupun uang makan.
Baik gaji maupun uang makan penetapannya tergantung keputusan dari majikan dan pihak agen.
Hal ini berpotensi menimbulkan perbedaan penghasilan TKW non dan eks.
"Kalo di Singapura enggak sesuai kontrak ya, misalkan mengenai gaji tergantung kepada agen dan majikan, dan terkadang antara eks dan pemula itu berbeda sedikit, terkadang eks agak lebih banyak," jelasnya.
2. Ketentuan Hari Libur
Baca Juga: Modus Canggih Mafia Tanah, Polisi: Korban Tak Sadar Tanahnya Diambil Alih
Retya menjelsakan bahwa TKW Hongkong memiliki jatah libur mingguan serta tanggal merah tertentu.
"Kalo mengenai libur, di Hongkong setiap hari minggu itu selalu mendapatkan libur atau hari-hari tanggal merah tertentu itu juga mendapatkan libur, jika kita tidak libur, maka kita mendapat uang lemburannya," ungkapnya.
Baca Juga: Tes IQ: Kuis Matematika Ini Bisa Dikoreksi dengan Pindahkan 1 Korek Api, Siapa Berani 5 Detik?
Jatah hari libur, lanjut Retya tersebut tidak memotong gaji yang ditetapkan dalam kontrak perjanjian awal.
Sementara untuk negara Singapura tidak memiliki ketentuan jatah libur khusus bagi tenaga migrasinya.
Baca Juga: Predikat Tim Pertahanan Terbaik Musim Lalu Jadi Tolok Ukur Persib Bandung di Liga 1 2022
Semua tergantung kebijakan dari majikan masing-masing.
"Kalo masalah libur di Singapura tergantung majikan ada yang mendapatkan libur ada yang tidak mendapatkan libur," terangnya.
Baca Juga: Gaji Tembus Rp30 Juta! TKI Hongkong Ini Beberkan Tugas Pekerjaannya, Apa Saja?
Itulah perbandingan yang dipaparkan Retya berdasarkan pengalamannya yang bekerja sebgai PMI di Singapura dan Hongkong.
TKW tersebut mengingatkan kendati Hongkong memiliki kebijakan yang lebih menguntungkan namun calon PMI (Pekerja Migrasi Indonesia) harus memutuskan negara tujuan migrasi sesuai minat dari hatinya.
"Kalian itu minatnya bekerja di Hongkong atau Singapur, bisa memilih dengan hati kalian masing-masing, kalo sesuai dengan hati pasti akan enak bekerja," pungkasnya.***