Network
JURNAL SOREANG - Menjadi TKI disatu sisi merupakan ajang mengadu nasib kearah lebih baik.
Banyak TKI yang berasal dari pendidikan SD atau SMP, tetapi mereka bisa menabung dan membawa uang yang cukup banyak, untuk bekal di Indonesia.
Namun menjadi TKI pun memiliki tantangan tersendiri, jauh dari keluarga dan kendala bahasa misalnya.
Aristya Dian TKI asal Taiwan menceritakan pengalaman pahitya saat menjadi TKI.
Baca Juga: Siap Lepas, Juventus Pasang Harga Segini Untuk Matthijs de Ligt di Bursa transfer, Berapa?
Pada tanggal 12 Juli 2022 Aristya Dian dilaporkan ke polisi oleh majikannya.
Majikannya yang melaporkan adalah seorang kakek berusia 102 tahun yang mengaku kehilangan uang.
"Jadi aku kaget tiba-tiba didepan rumah ada dua polisi datang, ternyata yang melaporkan itu kakek" ujar Aristya Dian.
"Kakek udah dua kali telpon polisi, dan bilang uangnya hilang 80 Dollar" ujar Aristya Dian.
Baca Juga: Sedih! Tolak Tawaran AC Milan dan Di PHP Sama Juventus, Nicolo Zaniolo Desak Manajemen AS Roma
"Aku denger polisinya tanya apakah lupa simpan, atau ada orang luar masuk kedalam rumah, namun kakek menjawabnya tidak, seperti menuduh ke aku" ujar Aristya Dian.
Aristya Dian mengaku ia sangat takut dengan polisi, meskipun ia tidak melakukan kesalahan dan memiliki dokumen yang lengkap.
"Untungnya ada anaknya kakek, yang merupakan bosnya yang membelanya, bos bilang jangan takut, tenang dan sabar menghadapi kakek yang sudah pikun" ujar Aristya Dian.
Aristya Dian mengatakan inilah ujiannya kalau bekerja dengan yang sudah pikun.
Kadang ada saja tingkah laku dari kakek yang menguji kesabarannya.
"Terkadang jika terkena masalah seperti ini aku ingin pulang saja ke Indonesia, atau cari pekerjaan lain" ujar Aristya Dian.
"Yang membutuhkan kerja kan banyak ya, jujur aku kalau berurusan dengan polisi tubuhku sampai lemas" ujarnya.***
