Network
JURNAL SOREANG - Berbagai alasan mungkin akan jadi latar alasan mengapa para pekerja migran atau TKI lebih memilih mencari nafkah di luar negeri seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong, atau Korea Selatan.
Dari mencari pengalaman hingga tawaran gaji yang menggiurkan membuat para calon pekerja migran asal Indonesia lebih memilih negara-negara tersebut.
Namun, untuk bisa bekerja di luar negeri seperti Korea Selatan, ada banyak hal yang harus dipersiapkan, terutama yang paling dasar bahasa agar para pekerja migran bisa, paling tidak, memahami hal-hal dasar yang tidak akan membuat mereka kesusahan setibanya di sana.
Baca Juga: DDS, Nick, Teja Kembali Berlatih, Ciro dan Victor Belum Pulih Jelang Liga 1
Selain itu, faktor pengalaman sering jadi acuan para calon pekerja migran sebelum berangkat bekerja ke Korea Selatan.
Pernah bekerja di bidang serupa atau memahami hal apa yang akan dilakukan saat mulai bekerja juga kerap jadi bahan bekal para calon tenaga kerja.
Lantas bagaimana jika calon pekerja tersebut merupakan fresh graduate dari sekolah atau pernah bekerja namun tidak sesuai dengan pilihan yang disediakan di Korea Selatan, apakah masih bisa berangkat?
Dikutip dari kanal YouTube TKI Muda, Habib Al Fajriwan, yang kini bekerja di salah satu perusahaan manufaktur di Korea Selatan memberi penjelasan.
Menurut Fajriwan, seorang calon tenaga kerja yang masih belum punya pengalaman bisa saja berangkat ke Korea Selatan, setelah lulus tes tentunya, seperti yang terjadi pada dirinya.
Fajriwan menuturkan ada beberapa hal yang menjadi catatannya jika seorang calon tenaga kerja belum mempunyai pengalaman.
Yang pertama adalah rasa gugup. Hal tersebut sangat wajar terjadi. Bekerja di dalam negeri saja bisa sangat gugup, apalagi di negara orang yang berbeda dalam segala hal, termasuk etos kerja hingga cara berkomunikasi.
Kedua, pekerja migran berangkat di usia muda seperti dirinya yang memulai dari usia 19 tahun, maka calon pekerja akan berhadapan dengan orang-orang yang mungkin lebih tua.
Karena Korea Selatan mempunya kultur yang berbeda, para pekerja migran juga harus memahami bagaimana cara bertatakrama dengan warga setempat.
Hal tersebut ditambah dengan beragam karakter dari orang-orang yang bekerja sehingga calon pekerja harus memahami sopan santun yang berlaku.
Ketiga, bagi pekerja migran yang baru pertama kali bekerja dan langsung berkarir di Korea Selatan tidak akan tahu perbandingan bagaimana kerja di negara sendiri dan negara orang, terutama cara kerja dan bahasa.
Di akhir keterangannya, Fajriwan memberi tips penting bagi para pekerja baru yang belum punya pengalaman.
Baca Juga: TIPS CINTA SI CEPOT: 15 Pertanyaan untuk Membuktikan dan Menguji Kesetiaan Pacar, Kamu Wajib Tahu!
Ia berpesan agar pekerja yang belum punya penglaman tidak mengoperasikan mesin, karena akan beresiko tinggi.
Lebih baik terus terang dan bilang tidak tahu bagaimana caranya ketimbang ingin terlihat bisa tapi malah membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Selain itu Fajriwan kembali menekankan sopan santun kepada sesama pekerja baik yang lebih tua atau rekan-rekan yang punya karakter berbeda agar mudah beradaptasi.
Hal yang paling penting tentu saja kegigihan dan pantang menyerah, karena kemampuan akan datang seiring dengan kebiasaan.***
