JURNAL SOREANG - Seorang jemaah naik haji mengalami musibah di Arab Saudi.
Jemaah naik haji ini mengalami kecelakaan, ia tertabrak mobil saat hendak menyebrang.
Jemaah naik haji ini hendak menyebrang di malam hari, akan berbelanja.
Ia menyebrang di depan hotel, di malam hari, dan dekat dengan tikungan.
Baca Juga: Tukar Guling! Roberto Firmino ke Juventus, Adrien Rabiot Ke Liverpool! Siapa Lebih Untung
Kecelakaanpun terjadi, kepada jemaah naik haji dihimbau agar mengurangi aktivitas malam hari.
Karena malam hari rawan kecelakaan, juga laju kendaraan di Arab Saudi lebih tinggi dibanding di Indonesia.
Selain itu jemaah naik haji lebih baik fokus melaksanakan serangkaian kegiatan haji.
Jika setelah selesai baru belanja dan mendatangi beberapa tempat.
Agar jemaah naik haji tidak kelelahan, karena suhu di Arab Saudi cukup tinggi.
Membuat pejalan kaki cukup lelah, jika berjalan terlalu lama.
Orang-orang Arab pada zaman jahiliyah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan di sana-sini.
Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti tawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya.
Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul.
Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid).
Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim.
Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjidil Haram, Mekkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail.
Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.***