Zainut pun mengapresiasi pelayanan untuk jamaah haji yang tinggal di Makkah dari aspek akomodasi, transportasi, hingga konsumsi.
Katering tiga kali sehari yang didapatkan jamaah pada musim haji kali ini bahkan dinilai berlebih.
Baca Juga: Crazy Rich Surabaya Viral di TikTok, Seberapa Kaya Budi Said? Pengusaha yang Beli 7 Ton Emas ANTAM
Demikian dengan bus shalawat yang setia mengantar jamaah 24 jam ke Masjidil Haram.
Wamenag juga meminta agar para petugas menyiapkan mitigasi bencana yang lebih baik sehingga tidak menimbulkan panik jamaah.
Hal tersebut merujuk pada peristiwa kepulan asap yang terjadi akibat jamaah yang membuang rokok di tempat penampungan sampah di Hotel Makarem Diyafah Al Bait, area Misfalah pada Sabtu (2/7) pagi.
“Penanganan bencana apa itu kebakaran atau hal lain harus betul-betul ada antisipasi yang baik,”jelas dia.
Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief meminta kepada setiap kepala sektor untuk membuat kegiatan ringan selama menunggu puncak haji di Armuzna bagi jamaah.
Menurut Hilman, aktivitas tersebut bisa meningkatkan imunitas jamaah selama menunggu puncak musim haji. Terlebih, ujar Hilman, layanan operasional Bus Shalawat juga dihentikan sementara.