Saat komunisme banyak orang-orang Islam yang melarikan diri ke Malaysia, kemudian mereka menikah dan punya anak di sana punya cucu di sana.
Baca Juga: Juventus Berhasil Telikung AC Milan, Nicolo Zaniolo Dipastikan Akan Merumput di Torino Musim Depan?
Sehingga mereka menjadi warga negara Malaysia, namun saat mereka ingin berhaji, Malaysia juga bernasib sama seperti Indonesia dengan harus menunggu telebih dahulu bertahun-tahun jika ingin berhaji.
Namun orang-orang ini mwmiliki cara sendiri, mereka pulang ke Kamboja membuat paspor Kamboja kemudian mereka mendaftar haji ke Urusan Agama Islam di Kamboja.
Sehingga mereka pun bisa berangkat haji langsung tanpa antri melalui Kamboja.
Bagaimana dengan Kita orang Indonesia? Haji tanpa antri melalui Kamboja ini tidak begitu mahal jika dibandingkan dengan haji plus yang pada saat itu sudah mencapai harga Rp150 juta lebih.
Tapi kita dari Kamboja ini menggunakan Haji reguler negara Kamboja tarifnya sekitar Rp45 juta sampai Rp50 juta.
Caranya kita tinggal membuat atau memiliki izin tinggal di Kamboja, tetapi jika kita hanya bawa paspor mendaftar haji tidak diizinkan.