JURNAL SOREANG - Salah satu Jamaah bernama Ali Ihsan, tercatat sebagai Jamaah Haji asal Indonesia pada tahun 2022 ini yang berasal dari Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Jepara Jawa Tengah.
Seperti dilansir dari laman kemenag.go.id yang diunggah pada 27 Juni 2022, Ali Ihsan mengungkapkan, bahwa dirinya merasa bersyukur karena bisa berangkat ibadah haji bersama anak serta istrinya tahun ini.
Walaupun Ali Ihsan harus memakai kursi roda saat melaksanakan ibadah haji, ia tetap semnagat untuk mendaftarkan diri dan berangkat menuju Tanah Suci.
Ihsan terus menerus memanjatkan doa, supaya ia dan keluarganya bisa pergi ke Tanah Suci.
“Saya mendaftar haji pada tahun 2011, setengah tahun berikutnya kena serangan struk sampai sekarang,” ucap Ihsan, saat berada di Makkah pada 26 Juni 2022.
Ihsan juga bercerita, bahwa struk lah yang mengakibatkan dirinya harus memakai kursi roda hingga sekarang.
Anak semata wayangnya bernama Rizak juga menceritakan, ayahnya tersebut bisa melakukan ibadah sunnah Arbain, bahkan Ihsan bisa ikut salat sebanyak 40 waktu salat dengan berjamaah.
“Alhamdulillah bapak bisa menjalankan ibadah sunnah Arbain,” ujar Rizka.
Rizka juga sangat bersyukur memiliki ayah seperti Ihsan, karena dengan segala keterbatasan, ayahnya tersebut senantiasa ikuti panduah ibadah haji dengan mudah, dan selalu berusaha.
“Saya sangat beruntung bisa berbakti dan menemani ayahnya beribadah di Makkah,” ungkap anak semata wayangnya tersebut.
Selain itu, salah satu jemaah haji bernama Ali Musyafak juga menuturkan bahwa Ihsan adalah salah satu Jamaah penderia struk yang memiliki emosi stabil.
“Tetapi tidak demikian untuk Ali Iksan, ia selalu tersenyum dalam menghadapi setiap situasi, bahkan ia bisa memberi inspirasi pada jamaah lainnya,” ungkap Musyafak.
Kesabaran dari Ali Ihsan tersebut, menurut Musyafak memang patutu untuk diteladani oleh para Jamaah lainnya, sebab proses pelaksanaan ibada haji memerlukan kesabaran dan juga energi yang lebih.
“Setahu kami, pak Ihsan sudah mengikuti beberapa rangkaian ibadah haji, termasuk umrah wajib dan umrah sunnah,” pungkasnya.
“Semoga Pak Ihsan dapat mengikuti rangkaian ibadah berikutnya, terutama wukuf di Arafah, bermalam di Musdalifah, dan melontar jumrah. Semoga semangat ibadahnya yang tinggi bisa menjadi inspirasi kita semua,” lanjut Musyafak.
Semoga kisahnya bisa menginspirasi kita semua!***