Langkah Maju Diplomasi Pendidikan Indonesia, Lulusan SMK Bisa Tempuh Sarjana di Jerman

- 22 Juni 2022, 06:20 WIB
Ilustrasi SMK. Pemerintah Indonesia kerja sama dengan Jerman agar lulusan SMK bisa tempuh sarjana di Jerman
Ilustrasi SMK. Pemerintah Indonesia kerja sama dengan Jerman agar lulusan SMK bisa tempuh sarjana di Jerman /Sam / Jurnal Soreang.Pikiran-Rakyat.com/

JURNAL SOREANG- Pemerintah Indonesia terus mengupayakan diplomasi pendidikan guna mencapai transformasi sumber daya manusia berkelanjutan.

Salah satunya melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, yang telah berdampak positif. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan, menjelaskan bahwa mulai tahun 2022 peserta didik SMK dari Indonesia berkesempatan melanjutkan pendidikan jenjang sarjana atau S-1 di berbagai universitas di Jerman.

“Keputusan ini dikeluarkan Pemerintah Jerman dalam hal ini oleh _The Standing Conference of the Ministers of Education and Cultural Affairs_ atau KMK yang disampaikan langsung kepada KBRI Berlin,” tutur Ardi baru-baru ini.

Baca Juga: PPDB SMA dan SMK Jawa Barat Tahun 2022 Rawan Pungli, Berikut Tanggapan DPRD Jabar

Bukti telah diakuinya ijazah SMK dari Indonesia juga dapat dilihat di situs resmi Anabin, yaitu anabin.kmk.org. Basis data Anabin menampilkan daftar informasi seluruh institusi dan jenjang pendidikan yang telah dievaluasi di Jerman hingga kini, oleh _Central Office for Foreign Education_ (Zentralstelle für ausländisches Bildungswesen/ ZAB/ Kantor Pusat Pendidikan Asing).

Dengan basis data Anabin, calon peserta didik dapat mencari informasi mengenai apakah kualifikasi akademik yang dimilikinya diakui di Jerman.

Dengan telah diakuinya ijazah SMK oleh pemerintah Jerman, diperkirakan jumlah mahasiswa Indonesia yang studi di Jerman akan mengalami peningkatan yang pesat di tahun-tahun mendatang, terlebih lagi saat ini Indonesia menghasilkan sekitar 1,5 juta lulusan SMK setiap tahunnya.

Baca Juga: SMK Pratama Adi Borong Juara Lomba Akuntansi di FE Unibba, Ini Daftar Lengkap Juaranya

Dilanjutkan Ardi, sebelum keputusan ini terbit, ijazah sekolah menengah tanah air yang diakui oleh Pemerintah Jerman hanya ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan/ atau Madrasah Aliyah (MA).

“Para lulusan SMA/MA dari Indonesia yang ingin studi S1 di Jerman disyaratkan untuk mendaftar dan mengikuti program preparatory college atau studienkolleg (STK) selama dua semester di berbagai institusi pendidikan negeri atau swasta di Jerman,” tambah Ardi.

Adapun syarat mengikuti program STK adalah ijazah SMA/MA dan sertifikat kompetensi bahasa Jerman minimal di level B2.

Menurut Ardi, ada juga institusi yang mempersyaratkan B1 dan C1 namun jumlahnya tidak banyak. “Jadi umumnya level Bahasa Jerman B2 sudah memadai,” tutur Ardi.

Baca Juga: PPDB SMA, SMK, SLB di Jawa Timur Tahun 2022 Telah Dibuka Simak Syarat dan Ketentuannya!

Jenis program STK yang diambil bergantung pada program studi S-1 yang menjadi pilihan calon mahasiswa. Sebagai contoh, untuk program teknik, sains dan matematika, jenis program STK yang diambil adalah T.

Berbeda dengan program bisnis, ilmu sosial dan ekonomi, program STK-nya adalah W. Program kedokteran, biologi dan farmasi, mensyaratkan program STK dengan kode M, sementara untuk program humaniora, desain/seni, program STK-nya adalah G. Terakhir, untuk program/jurusan bahasa, program STKnya adalah S.

Usai menempuh studienkolleg selama dua semester, para peserta wajib mengikuti asesmen akhir yang disebut Feststellungsprüfung (FSP). Setelah lulus FSP, maka calon mahasiswa bisa mendaftar dan menempuh studi S-1 di kampus tujuan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah