Imigrasi Muslim skala besar dimulai pada 1970-an dengan kedatangan orang India Fiji, diikuti pada 1990-an oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang.
Pusat Islam pertama dibuka pada tahun 1959 dan sekarang ada beberapa masjid dan dua sekolah Islam.
Mayoritas Muslim di Selandia Baru adalah Sunni, dengan minoritas besar Syiah dan beberapa Muslim Ahmadi, yang menjalankan masjid terbesar di negara tersebut.
Sehingga, perayaan Lebaran Idul Fitri di Selandia Baru dinilai berbeda dengan negara mayoritas beragama Islam.
Meskipun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat umat Muslim di Selandia Baru untuk merayakan Lebaran Idul Fitri.***