Rusia Klaim Sudah Hancurkan 800 Objek Infrastruktur Ukraina, dari Landasan hingga Sistem Pertahanan Udara

- 26 Februari 2022, 17:14 WIB
Hari Ketiga Invasi Rusia. Ukraina Terus Dibombardir Rudal-rudal Rusia./Reuters
Hari Ketiga Invasi Rusia. Ukraina Terus Dibombardir Rudal-rudal Rusia./Reuters /

JURNAL SOREANG - Angkatan Bersenjata Rusia sudah melakukan serangan rudal jelajah presisi melalui rudal jelajah berbasis udara dan laut pada objek infrastruktur militer Ukraina.

Dalam operasi tersebut, lebih 800 Objek infrastruktur Rusia hancur.

“Pada malam hari, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan presisi jarak jauh melalui rudal jelajah berbasis angkatan laut dan udara pada objek infrastruktur militer Ukraina,” kata  juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Sabtu 26 Februari 2022.

Menurut Konashenkov, angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan lebih dari 800 objek infrastruktur militer Ukraina.

Baca Juga: Terkuak! Ternyata ini Asal Usul Indra Kenz Affiliator Binary Option Dikenal dengan Jargon ' Wah Murah Banget’

“Angkatan Bersenjata Rusia menghantam total 821 objek infrastruktur militer Ukraina, termasuk 14 landasan udara militer, 19 pusat kendali dan simpul komunikasi, 24 sistem pertahanan udara rudal S-300 dan Osa, 48 stasiun radar,” katanya seperti dilansirkan TASS.

“Sebanyak tujuh pesawat militer, tujuh helikopter dan sembilan drone telah jatuh. Sebanyak 87 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 28 sistem peluncuran roket ganda, 118 kendaraan mobil militer khusus telah dimusnahkan. Angkatan Laut Rusia menghancurkan delapan kapal patroli militer Ukraina," tambah juru bicara itu.

Angkatan Bersenjata Rusia juga mengambil alih kota Melitopol di Ukraina di bawah kendali penuh.

Baca Juga: Penggemar F1 Sedunia Menyerukan Boikot Grand Prix Rusia 2022 Akibat Perang dengan Ukraina, Begini Kata Mereka

"Unit-unit Angkatan Bersenjata Rusia memperoleh kendali penuh atas kota Melitopol. Prajurit Rusia mengambil semua langkah untuk memastikan keselamatan warga sipil dan untuk menyingkirkan provokasi dari intelijen Ukraina dan nasionalis," katanya.

Sementara itu serangan Rusia ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv mengakibatkan pertempuran jalanan pecah, Sabtu 26 Februari 2022.

Namun pejabat Ukraina melaporkan keberhasilan mereka dalam menangkis serangan. Meski demikian, pertempuran terus berlanjut di dekat ibu kota.

Pertempuran yang dilaporkan di tepi kota berpenduduk hampir tiga juta orang itu menunjukkan, unit-unit kecil Rusia sedang menyelidiki pertahanan Ukraina untuk membuka jalan bagi pasukan utama.

Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Semakin Memanas, Kemenkumham Siapkan SPLP untuk Evakuasi WNI

Hari Sabtu ini menandai hari ketiga invasi darat, laut dan udara besar-besaran yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak tawaran Amerika agar dia mengungsi dan bersikeras tinggal di Kyiv.

"Pertarungan di sini," katanya seperti dilansirkan Al Jazeera, Sabtu, 26 Februari 2022.

Zelenskyy menjamin militer negaranya akan melawan invasi Rusia dan mengatakan kalau militer Ukraina akan meletakkan senjata adalah salah.

Baca Juga: Aktor 'Squid Game' Lee Jung Jae Dikontrak Agensi Hollywood, Satu Wadah dengan Reese Witherspoon dan Tom Hanks

“Kami tidak akan meletakkan senjata. Kami akan melindungi negara ini," katanya.

“Senjata kami adalah kebenaran kami, dan kebenaran kami adalah bahwa itu adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami. Dan kami akan mempertahankan semua itu.”***

Editor: Sam

Sumber: Al Jazeera TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah