Sempat Terputus Karena Tidak Punya Penerus, Inilah Silsilah Keluarga Ratu Elizabeth II

- 15 Februari 2022, 10:25 WIB
Leluhur Ratu Elizabeth II yang sempat terputus karena tidak memiliki keturunan
Leluhur Ratu Elizabeth II yang sempat terputus karena tidak memiliki keturunan /YouTube/

JURNAL SOREANG – Kerajaan Inggris merupakan salah satu monarki yang paling sering mendapat sorotan media.

Dari sosok Ratu Elizabeth 2 hingga anggota keluarga Kerajaan yang lain selalu dipenuhi drama, sensasi, dan bahkan konspirasi.

Berita-berita tentang keluarga kerajaan yang hidup di abad modern ini selalu viral.

Baca Juga: Konflik China dan Taiwan Memulai Perang Dunia Ketiga dengan Amerika Serikat? ini Penjelasan Intelejen Inggris

Berikut ini merupakan fakta keluarga Kerajaan Inggris:

Sejarah keluarga Kerajaan Inggris dimulai dari abad ke-9 wilayah barat laut Eropa.

Wilayah ini dulunya dikenal dengan peradaban Anggo Saxon.

Baca Juga: Yuk Ikuti Cara Belajar yang Benar Dari Merry Riana

Wilayahnya terbagi atas tujuh kerajaan yang berbeda yang dipimpin oleh raja bernama Egbert dari keluarga Wessex.

Raja Egbert bertahta antara tahun 802 hingga 839.

Ia juga menjadi raja Inggris pertama dan memulai garis keturunan keluarga Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Waktu Sangat Terbatas, Sadarilah Berbagai Kenyataan Hidup Sebelum Terlambat

dari sinilah sejarah keluarga Kerajaan Inggris berlanjut yang menghasilkan raja-raja terkenal termasuk William I The Conqueror.

William I The Conqueror memerintah pada tahun 1066.

Ia merupakan salah satu raja terkuat dalam sejarah Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Memanas Memicu Perang Dunia Ketiga Segera Meletus? ini Fakta dan Alasannya

dalam perjalanannya garis keturunan keluarga Kerajaan Inggris pernah menemukan jalan buntu pada tahun 1600 saat Raja William III dan Ratu Mary II tidak memiliki anak.

Hal ini membuat tidak adanya pewaris tahta.

Setelah 100 tahun berlalu dengan kebuntuan ini Inggris pun mengeluarkan Act of Settlement pada tahun 1701.

Baca Juga: Shalat Tahajud Adalah Istimewa, Ini Tata Cara, Waktu dan Bacaannya dari Ustaz Rifa Anggyana

Act of Settlement tersebut menyatakan bahwa keluarga Kerajaan Inggris harus dimulai kembali dan menunjuk Sofia of hanover untuk menjadi ratu.

Namun karena Sofia mangkat sebelum naik tahta maka anak Raja George I lah yang berkuasa pada zaman tersebut.

dari sinilah garis darah kerajaan kembali berlanjut hingga sekarang di mana Ratu Elizabeth II berkuasa.

Baca Juga: Apa Kabar Mantan Striker Chelsea FC Didier Drogba? Perjuangkan Vaksin COVID-19 Jelang Piala Dunia 2022 Qatar

Sebagai penguasa teranyar dari Kerajaan Inggris Ratu Elizabeth II sudah menjabat hampir 70 tahun.

Ratu Elizabeth II menjabat sejak 1952 yang menjadikannya salah satu pemimpin negara paling lama di dunia modern dan salah satu pemimpin terkuat di dunia.

Mengenai kekuatan mungkin saja banyak orang yang mengira kalau Ratu Inggris hanya merupakan simbol kekuasaan Kerajaan semata.

Baca Juga: Gagal di Piala Afrika 2021, Nigeria DiKhawatirkan Juga Tidak Lolos ke Piala Dunia 2022, Ini Alasannya

Yang tugasnya menyambut pemimpin negara lain tanpa kekuatan berarti, karena secara politik pemerintahan Inggris dipimpin oleh perdana menteri yang sekarang dipegang oleh Boris Johnson.

Hal ini memang wajar terjadi pada negara seperti Inggris yang menganut pemerintahan monarki konstitusional.

Namun begitu tidak selamanya Ratu Inggris tidak memiliki kekuatan.

Baca Juga: Tersembunyi! Langka Dimainkan, Berikut 5 Game Google yang Jarang diketahui Pecinta Permainan

Karena nyatanya Ratu Inggris memiliki kekuatan luar biasa bernama Royal Prerogrative dan Royal consent.

Royal Prerogrative ini merupakan hak dari ratu untuk menentang semua keputusan yang diambil oleh Perdana Menteri Inggris.

Berkat Aturan ini jugalah Ratu bisa memutuskan suatu hal di Inggris tanpa pertimbangan parlemen.

Baca Juga: Sempat Dihentikan, FIFA Putuskan Laga Brazil VS Argentina Akan Diulang dan Kedua Tim Didenda Miliaran Rupiah

Keputusan yang diambil ratu tersebut mulai dari bagaimana menarik pajak hingga mendeklarasikan perang.

Sedangkan Royal consent sendiri merupakan hak-hak sang ratu untuk menyetujui dan juga menolak rancangan undang-undang yang diberikan parlemen Inggris.

Jadi secara teknis keluarga Kerajaan Inggris masih memegang penuh kekuasaan di Inggris.

Baca Juga: Bek Chelsea Thiago Silva Menerima Award Bola Emas Adidas Sebagai Pemain Terbaik di Piala Dunia FIFA Antarklub

Hak yang dimiliki Keluarga Kerajaan tadi hal tersebut juga makin diperkuat dengan kepercayaan publik Inggris terhadap Keluarga Kerajaan.

Menurut hasil survei 72 - 80 % dari populasi Inggris percaya bahwa pemimpin yang sah dari pemerintahan Inggris adalah kerajaan dan bukan pemerintahan.

Hal ini juga menjadi salah satu alasan kuat mengapa bentuk pemerintahan monarki masih bisa bertahan di negara maju seperti Inggris.***

Editor: Sam

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah