Permaisuri Nagako hanya melahirkan empat putri, yang tentunya tak dapat dijadikan sebagai penerus kerajaan.
Hingga beberapa pejabat tinggi kerajaan membawakan dayang-dayang suruhan guna menggoda Kaisar Hirihito.
Hal tersebut dilakukan untuk membuat Kaisar Hirihito mau menikah lagi dengan wanita lain untuk mendapatkan keturunan laki-laki sebagai penerusnya.
Baca Juga: Mendikburistek Tandatangani Naskah Kemitraan Sumber Daya dengan Menteri Pendidikan Singapura
Permaisuri yang mendengarkan isu-isu tersebut lalu merasa khawatir dengan keberadaan dirinya nanti.
Namun Kaisar Hirohito meminta Permaisuri Nagako untuk tidak mengkhawatirkan masalah tersebut.
Kaisar Hirohito sendiri mengatakan bahwa ia masih memiliki banyak saudara untuk meneruskan takhta selanjutnya.
Namun masalah tersebut berakhir dengan kelahiran putra pertama mereka Akhiato pada 23 Desember 1933.***