Network
JURNAL SOREANG – Kaisar Hirohito merupakan kaisar Jepang yang memimpin negara tersebut pada tahun 1926 silam.
Selama pemerintahan Kaisar Hirohito, ia didampingi oleh seorang permaisuri bernama Nagako atau biasa disebut dengan Permaisuri Kojun.
Pernikahan antara Kaisar Hirohito dan juga Permaisuri Nagako sempat ditentang oleh beberapa pihak.
Baca Juga: Dijamin Betah! Ternyata Ini 5 Alasan Para TKI Memilih Kerja di Brunei Darussalam
Bahkan ada beberapa pihak Kerajaan Jepang yang ikut menentang hubungan dan juga pernikahan antara keduanya.
Pernikahan keduanya ditentang dengan banyak macam alasan, hingga alasan yang terbilang tak masuk akal.
Salah satu alasan yang tak masuk akal untuk menentang sebuah pernikahan ialah karena wajah Nagako yang tergolong sedikit lebar.
Namun ada juga yang mulai menentang pernikahan mereka, setelah Permaisuri Nagako tak kunjung melahirkan pewaris takhta yaitu anak laki-laki.
Baca Juga: Hebat! Meski Berbeda, Samudramantana dan Pemindahan Mahameru Ternyata Menghasilkan Ini
Nagako sebegai Permaisuri Jepang hanya melahirkan anak perempuan sebanyak empat kali, hal tersebutlah yang membuat pihak kerajaan resah akan permasalahan tersebut.
Bahkan salah satu pejabat istana berusaha untuk meyakinkan Kaisar Hirohito untuk menikah kembali dengan wanita lain demi mendapatkan anak laki-laki.
Namun meskipun mendapat banyak tekanan, Kaisar Hirohito hanya menanggapi santai permasalahan yang membuat resah pihak kerajaan.
Ia bahkan menolak mentah-mentah para dayang yang berusaha menggoda Kaisar Hirohito atas suruhan pejabat istana.
Permaisuri Nagako sendiri mengetahui akan permasalahan yang terjadi di istana, dan sempat membuatnya khawatir.
Namun Kaisar Hirohito meminta Permaisuri Nagako untuk tidak mengkhawatirkan masalah tersebut.
Kaisar Hirohito sendiri mengatakan bahwa ia masih memiliki banyak saudara untuk meneruskan takhta selanjutnya.
Hingga pada akhirnya Permaisuri Nagako melahirkan seorang putra pada 23 Desember 1933, dan diberi nama Akhito.***
