Suka Berpesta! Simak 5 Festival Budaya di Filipina yang Unik dan Seru

- 13 Januari 2022, 11:57 WIB
Festival Pahiyas warga mendekorasi rumah untuk merayana pesta, Suka Berpesta! Simak 5 Festival Budaya di Filipina yang Unik dan Seru.
Festival Pahiyas warga mendekorasi rumah untuk merayana pesta, Suka Berpesta! Simak 5 Festival Budaya di Filipina yang Unik dan Seru. /Instagram @travelwitharnel

JURNAL SOREANG - Filipina dikenal tidak hanya sebagai negara dengan alamnya yang indah, tapi juga penduduknya yang ramah, suka berkumpul, dan berpesta.

Tidak Heran jika Filipina mempunyai banyak festival yang diselenggarakan oleh warganya dan itu juga bisa menjadi salah satu daya tarik untuk menarik wisatawan datang ke Filipina.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber. berikut adalah festival yang ada di Filipina yang menarik untuk disaksikan.

Baca Juga: Kasus Suap dan Gratifikasi Libatkan Kepala Daerah, KPK Gelar OTT di Penajam Paser Utara Kaltim

1. Festival Panagbenga

Festival Panagbenga menjadi festival tercantik dan penuh dengan harapan di Filipina. Ini dilakukan untuk merayakan kebangkitan Kota Baguio setelah terjadinya gempa bumi Luzon di tahun 1990.

Kankanaey Panagbenga bermakna Musim Berbunga sehingga seluruh kota akan dihiasi dengan bunga aneka warna.

Dirayakan sebulan penuh pada bulan Februari, Festival Panagbenga memiliki berbagai acara. Sebut saja kompetisi tari dan kostum dengan iringan musik Cordilleran bersama para selebriti. Ada juga parade dengan kendaraan hias dengan bunga warna-warni.

Festival Panagbenga di daerah Burnham Park dan Session Street yang ada di Kota Baguio yang dikenal sebagai Ibu Kota Musim Panas.

Baca Juga: Hukuman Mati, Kebiri Pemerkosa 13 Santriwati, Ditolak Komnas HAM, Simak Komentar Menohok Netizen

2. Festival Pahiyas

Dalam festival ini, warga akan mendekorasi rumah dan kendaraan menjadi cantik dengan sayuran, buah-buahan, dan Kiplings warna-warni.

Festival Pahiyas diadakan penduduk setempat di bulan Mei untuk merayakan San Isidro Labrador, yakni santo pelindung petani agar pertanian berjalan baik dan panen berlimpah. Dalam parade ini, penduduk setempat akan memakai kostum, kendaraan hias, dan mesin kertas raksasa.

Tidak hanya penduduk lokal yang senang, pengunjung pun bisa merayakan kebahagiaan dalam Festival Pahiyas.

Hal ini karena mereka bisa memetik hasil bumi dari rumah ke rumah secara gratis sambil menikmati hidangan lokal seperti kaldereta dan Lucban Longgaisa.

Baca Juga: Siapa Sangka dari Bisnis Kentut Wanita Ini Hasilkan Ratusan Juta dalam Sepekan

3. Festival Massakara

Festival Massakara di bulan Oktober menjadi waktu yang tepat untuk para pecinta pesta berkumpul. Festival ini dimulai dari tahun 1980 di mana masyarakat sedang mengalami kesulitan. Mereka pun berpesta untuk melupakan masalahnya untuk sesaat.

Karena itulah, meski keadaannya susah, masyarakat tetap memasang topeng tersenyum. Bisa dibilang, topeng ini menjadi kamuflase hati mereka.

Orang-orang yang memakai topeng akan menikmati pesta ini sembari makan, minum, dan menari. Topengnya pun dihiasi memakai bulu, bunga, cat warna-warni, dan manik-manik hingga terlihat cantik.

Ada juga kontes yang unik seperti minum santan dan mengejar babi. Namun, di era modern, parade ini sering disebut Electric Masskara karena memakai kendaraan hias yang dilengkapi dengan musik dan cahaya yang meriah.

Baca Juga: Siapa Sangka dari Bisnis Kentut Wanita Ini Hasilkan Ratusan Juta dalam Sepekan

4. Festival Higantes

Festival Higantes terinspirasi dari cerita rakyat Angono yang bercerita tentang "Higantes" atau boneka kertas raksasa yang dibuat oleh penduduk setempat. Higantes ini dibuat sebagai cara protes terhadap Inkuisisi Spanyol di masa lalu.

Namun, kini boneka raksasa digunakan sebagai bagian dari Festival Higantes. Festival ini sendiri digunakan untuk penghormatan terhadap San Clemente, yakni santo pelindung kota.

Para pengunjung tidak akan takut kelaparan ketika mengikuti festival. Ini karena penduduk setempat akan membuka lebar-lebar pintu rumah mereka dan membebaskan para pengunjung makan atau bersenang-senang sebagai perayaan pesta. boneka raksasa setinggi 3,65 meter akan berdiri di setiap barangay atau kota.

5. The Giant Lantern Festival

The Giant Lantern Festival diadakan selama satu bulan penuh untuk merayakan Natal di Kota San Fernando, yakni Ibukota Natal Filipina. 

Baca Juga: Pengembangan Kasus Musisi Ardhito Pramono, Polisi Sita Narkoba Jenis Ganja

Suasana liburan di Bulan Desember terasa sempurna, terlebih di akhir pekan sebelum Malam Natal, ini karena orang-orang akan berkompetisi menunjukkan lentera terbesar di kota.

Warga mulai membuat lentera satu bulan sebelum festival dengan menggunakan bahan lokal yang tersedia sebagai syarat kompetisi.

Lentera dengan diameter lebih dari 4,75 meter akan ditampilkan dalam parade warna-warni di setiap kota atau barrio sebelum misa tengah malam Natal.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah