Waduh! Kesultanan Brunei Terancam Bangkrut, Benarkah Sumber Minyaknya Kian Menipis? Cek Faktanya

- 9 Januari 2022, 12:07 WIB
Sultan Hassanal Bolkiah
Sultan Hassanal Bolkiah /

Konon menurut beberapa sumber, pada 24 Maret 2018 lalu, British Petroleum Oil atau BP Oil serta, lembaga riset lain menyatakan cadangan "emas hitam" dan gas alam Brunei akan ludes 20 hingga 30 tahun lagi.

Jika tak mampu membangun ekosistem yang lebih beragam, ekonomi Brunei terancam stagnan, bahkan kolaps pada tahun 2030.

Baca Juga: Ashanty Terpapar Omicron Setelah Pulang dari Turki? 10 Fakta Negara Turki Jarang Diketahui

Jika pernyataan BP Oil dan sejumlah lembaga riset lain terkait hal tersebut benar adanya, praktis dalam kurun waktu kurang dari satu dasawarsa ke depan, maka Brunei akan mengalami kebangkrutan.

Beruntungnya, Sultan Hassanal Bolkiah sadar betul akan ancaman krisis yang akan dihadapi negerinya dimasa yang akan datang.

Oleh sebab itu pula, jauh hari sebelumnya dirinya telah menyiapkan "mesin uang" baru untuk mengamankan kemakmuran negerinya serta memperbanyak pundi-pundi kekayaan.

Baca Juga: Jangan Buang Ampasnya! Ramuan Obat Batuk Ini Bisa sampai 3 Kali Seduh, Begini Caranya

Dan nampaknya apa yang sang Sultan lakukan jauh-jauh hari itu sukses. Maka, tak heran meski cadangan Minyak Bumi Brunei dibilang kian menipis.

Namun sang Sultan tetap disebut-sebut sebagai Raja Muslim terkaya sejagat setidaknya di era monarki modern seperti sekarang ini, begitupun dengan kesejahteraan rakyatnya. Lantas apa wujud "mesin uang" baru sang Sultan yang sesungguhnya.

Meski cadangan minyak dan gas alam Brunei kian menipis, disebut-sebut "mesin uang" Brunei sesungguhnya yang sekarang adalah BIA (Brunei Investment Agency).

Halaman:

Editor: Dadan Triatna

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah